Umat Islam didorong untuk memberikan infaq dan sedekah secara digital agar dapat tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemberian infaq dan sedekah dengan metode pembayaran digital diharapkan dapat menjadi pilihan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19. Upaya ini pun sebagai gerakan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam memasuki era adaptasi baru.
Untuk mendorong pemanfaatan infaq dan sedekah digital, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggandeng GoPay, layanan uang elektronik, untuk berkolaborasi. Kerja sama yang terjalin, yang dinamakan sebagai gerakan memakmurkan dan dimakmurkan masjid tersebut, akan diimplementasikan di lebih dari 800.000 masjid se-Indonesia.
Ketua Umum DMI M Jusuf Kalla menyampaikan, melalui kolaborasi dengan GoPay, masyarakat dapat beramal dari jarak jauh, tidak hanya dengan mengisi kotak amal yang berada di masjid. Kolaborasi ini dinilai memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi masjid dan menyejahterakan umat.
Selain itu, Jusuf Kalla kembali mengingatkan umat Islam untuk tetap menerapkan protokol kesehatan lewat gerakan seruan dari masjid. Termasuk agar tetap disiplin menjaga jarak saat mengadakan salat Idul Adha pada Jumat (31/7/2020) ini.
”Lewat gerakan ini, seusai shalat berjamaah, takmir masjid akan menyampaikan tiga protokol kesehatan melalui pengeras suara, yaitu jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker. Apabila memang diperlukan, shalat Idul Adha juga dapat diadakan dua kali untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan,” ujar Jusuf Kalla, Selasa (28/7/2020).
Paparan ini disampaikan dalam acara jumpa pers virtual Kolaborasi DMI dan GoPay dalam Gerakan Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid. Hadir pula sebagai narasumber, antara lain, Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni, Ketua Departemen Kominfo dan Arsitektur Masjid DMI Achmad Sugiarto, dan Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata.
Imam Addaruqutni mengatakan, masjid bukan hanya sebagai tempat shalat, melainkan juga lembaga kemasyarakatan yang memiliki fungsi sosial. Untuk itu, kolaborasi dengan GoPay juga menjadi salah satu cara untuk membuat masyarakat dan masjid dapat maju bersama dan mengembangkan ekonomi umat berbasis masjid.
”Dengan jumlah lebih dari 800.000 masjid, ekonomi umat berbasis masjid memiliki potensi besar untuk dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi digital. Lewat kolaborasi ini diharapkan dapat memaksimalkan kesejahteraan jemaah dan masyarakat sekitar sehingga tercapai tujuan kita untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” papar Imam.
Meningkat
Achmad Sugiarto menyampaikan, berdasarkan infaq dan sedekah yang terkumpul, sebesar 99,3 persen masih dilakukan dengan datang langsung ke bank untuk mentransfer infaq dan sedekah.
Sementara itu, hanya 0,7 persen yang telah melakukan infaq dan sedekah melalui metode pembayaran digital. Dari jumlah tersebut, 80 persen berasal dari GoPay.
”Jumlah ini masih sangat kecil dan artinya infaq serta sedekah digital terkait ibadah itu belum maksimal. Sosialisasi sangat diperlukan untuk meyakinkan umat Islam bahwa pembayaran infaq dan sedekah melalui layanan uang elektronik memang resmi,” tutur Achmad.
Umat Islam, kata Achmad, dapat mengunduh aplikasi DMI untuk memudahkan dan mempercepat penyaluran infaq dan sedekah secara digital. Aplikasi saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan yang direncanakan selesai pada Agustus 2020 agar semakin memudahkan pengguna.
Budi Gandasoebrata menyampaikan, kerja sama dengan DMI bertujuan memudahkan masyarakat untuk bertransaksi, termasuk memudahkan 800.000 masjid di bawah naungan DMI untuk menerima infaq dan sedekah di aplikasi DMI. Sejak masa pembatasan sosial berskala besar saat pandemi Covid-19, infaq dan sedekah yang disalurkan melalui GoPay sudah mencapai Rp 45 miliar, dua kali lebih besar dibandingkan dengan saat keadaan normal.
”Gerakan Seruan dari Masjid ini sejalan dengan inisiatif J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) Gojek, yang salah satunya mendorong pengguna untuk mengutamakan transaksi nontunai tanpa kontak menggunakan GoPay. Kami harap jemaah masjid dapat memaksimalkan infaq digital sehingga bersama kita dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19,” tutur Budi.