Partisipasi UMKM dalam Pameran Virtual Terkendala Pemahaman
Situs Wirakarya didesain menyerupai pameran UMKM fisik. Ada panggung bagian dari situs yang disebut panggung utama hingga deretan pelaku UMKM yang memamerkan produknya.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pameran di ruang digital dapat menjadi alternatif pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Namun, partisipasi pelaku UMKM dalam pameran virtual itu kerap terkendala pemahaman tentang pemasaran secara daring atau virtual.
Wirakarya 2020 merupakan salah satu pameran produk UMKM di ruang digital atau virtual yang diinisiasi Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera. Masyarakat dapat mengakses pameran yang digelar pada 24-26 Juli 2020 itu di laman https://wirakarya.idiex.id/.
Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera GKR Mangkubumi mengatakan, pelaku UMKM yang mendaftar pameran sebanyak 273 orang. Namun, pada pembukaan atau hari pertama pameran, pesertanya hanya 50 pelaku UMKM.
Sedikitnya jumlah peserta pameran ini disebabkan pemahaman pelaku UMKM terhadap pameran virtual dan pemasaran secara daring masih terbatas.
”Untuk itu, edukasi dan sosialisasi tentang cara dan teknis memanfaatkan pameran virtual sangat diperlukan. Hal ini berpengaruh pada optimalisasi pemberdayaan UMKM,” ujar Mangkubumi dalam pembukaan Wirakarya 2020, Jumat (24/7/2020).
Sedikitnya jumlah peserta pameran ini disebabkan pemahaman pelaku UMKM terhadap pameran virtual dan pemasaran secara daring masih terbatas.
Menurut Mangkubumi, pameran Wirakarya akan digelar dua bulan sekali dengan peserta, segmentasi, dan tema yang berbeda. Pameran virtual ini penting diadakan sebagai media untuk memasarkan produk secara lebih efisien dan pelaku UMKM tidak keluar dari tempat tinggal.
Kompas mencermati, situs Wirakarya didesain menyerupai pameran UMKM fisik. Ada panggung bagian dari situs yang disebut panggung utama hingga deretan pelaku UMKM yang memamerkan produknya. Pada bagian pameran UMKM, konsumen dapat membaca deskripsi usaha maupun menonton video profil setiap peserta.
Di setiap UMKM, terdapat tombol yang mengarahkan ke media sosial, layanan obrolan teks Whatsapp, hingga bertemu secara daring dengan penjual lewat kanal Zoom.
Pameran virtual ini penting diadakan sebagai media untuk memasarkan produk secara lebih efisien dan pelaku UMKM tidak keluar dari tempat tinggal.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Hanung Harimba Rahman mengatakan, pameran virtual dapat mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan kanal digital. Pemanfaatan ekonomi digital ini penting untuk menangkap peluang pergeseran belanja konsumen yang saat ini cenderung secara daring.
Menurut Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia Yudho Giri Sucahyo, ruang digital yang tak terbatas merupakan peluang yang mesti dimanfaatkan pelaku UMKM, terutama di tengah pandemi Covid-19. Untuk mengoptimalkan kanal digital, pertama-tama pelaku UMKM perlu membiasakan diri berkomunikasi dan berinteraksi secara daring.
Adapun dalam mengeksplorasi peluang ruang digital, Yudho menyarankan setiap pelaku UMKM menjual produknya di lebih dari satu kanal e-dagang, termasuk jasa transportasi dan pengantaran daring. Ruang digital juga memudahkan pelaku UMKM untuk meningkatkan nilai tambahnya dengan survei harga produk dagangan yang sama di kanal e-dagang maupun kemudahan yang diberikan oleh pesaing.
Hanafi, perwakilan dari Java Guitar yang menjadi peserta Wirakarya 2020, mengikuti pameran itu dari tempat produksinya di Sukoharjo, Jawa Tengah. Produk yang dipamerkan berupa gitar dan ukulele. Salah satu produk yang Hanafi tunjukkan adalah ukulele bergambar Spongebob, bendera Amerika Serikat, dan Upin-Ipin.
”Saat ini banyak anak-anak yang tinggal di rumah dan mencari-cari kegiatan. Oleh sebab itu, kami menawarkan ukulele untuk dimainkan di rumah dengan desain yang menarik bagi anak-anak,” tuturnya.
Fitria Nahdi, pemilik Nahdi Jewelry, juga mengikuti pameran dari tempat berjualannya di Jakarta. Dia menjual beragam perhiasan khas Nusantara. ”Sebelum ada pandemi, saya biasanya mengekspor perhiasan ini ke New York, Amerika Serikat, dan Madrid, Spanyol,” ujarnya.