Tingkatkan Layanan Kesehatan, Mayapada Kembali Membuka Rumah Sakit
Mayapada Healthcare kembali mengekspansi layanan kesehatan dengan membuka rumah sakit di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Harapannya, rumah sakit dapat menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar.
Oleh
SHARON PATRICIA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mayapada Healthcare yang merupakan bagian dari Mayapada Group kembali menambah layanan kesehatan bagi warga Jakarta, khususnya di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Mayapada Hospital Kuningan berkomitmen tetap melayani pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan serta turut berkontribusi menangani Covid-19.
CEO Grup Mayapada Healthcare Jonathan Tahir menyampaikan, sudah ada 30 perusahaan yang berkomitmen untuk bekerja sama dengan Mayapada Hospital Kuningan (MHKN). Para duta besar yang berada di sekitar Kuningan juga sudah menjalin komunikasi terkait kebutuhan medis yang mereka perlukan.
Rumah sakit yang dibangun sembilan lantai dengan kapasitas 80 ranjang diharapkan dapat menjawab kebutuhan dari masyarakat sekitar area Kuningan yang mayoritas adalah karyawan muda. Salah satu fasilitas yang diunggulkan, yaitu layanan ibu dan anak, untuk membantu para wanita karier dapat tetap memperhatikan kesehatan keluarga.
Untuk layanan ibu dan anak terdapat keunggulan, misalnya rangkaian perawatan khusus ibu dan anak, seperti pelayanan ginekolog, obgyn, dan pediatrik. Dilengkapi dengan fasilitas kamar bersalin, radiologi, dokter gigi, saraf, mata, ventilator khusus anak, bangsal anak, Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU), serta didukung oleh perawatan pijat ibu dan anak.
”Target pasar kami, yaitu golongan menengah yang masih sangat besar. Jadi, kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan menjaga reputasi. Kalau pasien merasa nyaman dan terjamin, tentu akan mendapatkan kepercayaan dan mereka akan otomatis datang sendiri,” kata Jonathan dalam wawancara khusus bersama Kompas, Selasa (21/7/2020).
Fasilitas yang juga disediakan, yakni untuk penyakit dalam yang dilengkapi dengan sub-spesialis ilmu bagian perut dan organ dalam, endokrin, infeksi tropis, ginjal, kanker, paru-paru, serta unit perawatan intensif yang ditunjang oleh dokter bedah spesialis. Layanan lain, yakni pusat kesehatan dan kebugaran olahraga serta layanan medical check up.
Rumah sakit MHKN merupakan rumah sakit keempat yang dibangun oleh Mayapada Healthcare. Adapun Mayapada Hospital berlokasi di Tangerang, Jakarta Selatan, dan Bogor.
Jonathan menyatakan, semua rumah sakit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membantu masyarakat. Dengan demikian, para pengguna layanan BPJS Kesehatan dijamin mendapatkan fasilitas dan layanan yang sama.
Sebagai contoh, rumah sakit yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, memiliki gedung kedua yang khusus untuk menangani para pengguna BPJS. Upaya ini dilakukan agar para pasien dapat tetap mendapatkan layanan yang maksimal dan tidak merasa ada perlakuan yang berbeda.
Penanganan Covid-19
Dalam menghadapi Covid-19, kata Jonathan, Mayapada Hospital turut berkontribusi dalam melayani pasien positif. Satu hal yang menjadi jaminan, yaitu pelayanan pasien Covid-19 dilakukan di area berbeda sehingga tetap memberikan rasa aman bagi masyarakat.
”Misalnya, gedung di Lebak Bulus yang awalnya untuk pasien BPJS, sementara kami alihkan untuk menangani pasien Covid-19. Pasien BPJS sekarang bergabung dulu di gedung utama sehingga memastikan bahwa mereka terpisah dari pasien yang memiliki gejala Covid-19,” kata Jonathan.
Selama masa pandemi, jumlah kedatangan pasien dikatakan sempat menurun pada awal Maret 2020. Namun, pada Juli 2020, jumlah kedatangan pasien yang berobat sudah berangsur kembali normal.
Untuk mengembalikan kepercayaan dari masyarakat terkait keamanan lingkungan rumah sakit, penerapan protokol kesehatan pun selalu dilaksanakan. Mulai dari penggunaan alat pelindung diri bagi tenaga medis, pengecekan suhu tubuh, hingga peningkatan kebersihan.
”Kami juga memberikan tes swab gratis kepada para pasien yang melakukan tindakan di Rumah Sakit Mayapada. Upaya ini untuk membantu pasien mengurangi beban psikologisnya yang khawatir pulang dari rumah sakit akan membawa virus korona,” kata Jontahan.
Mayapada Healthcare juga mengadakan pembangunan laboratorium dan pemesanan alat PCR yang mampu melakukan hingga 250 tes per hari. Upaya ini sebagai dukungan kepada pemerintah dalam mendeteksi pasien positif Covid-19.
Selain itu, kerja sama dilakukan dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto terkait terapi plasma darah. Penelitian ini sebagai upaya melakukan pengobatan kepada pasien Covid-19 dengan memberikan antibodi yang berasal dari darah pasien Covid-19 yang telah pulih.
”Dalam satu atau dua bulan ke depan, kami juga akan mengembangkan pusat penelitian yang bekerja sama dengan rumah sakit dan universitas untuk mendorong penelitian di Indonesia sehingga tidak kalah dari negara luar. Saat ini masih dalam tahap diskusi,” ujarnya.
Layanan konsultasi secara dalam jaringan (daring) juga sudah dilakukan dalam upaya melayani masyarakat yang khawatir untuk pergi ke rumah sakit. Dalam pengembangannya, layanan ini juga bermitra dengan aplikasi-aplikasi penyedia jasa kesehatan.
”Untuk itu, kami harap pasien tidak menunda-nunda pemeriksaannya ke rumah sakit jika memang diperlukan. Sebab, penundaan akan merugikan kesehatan dari pasien sendiri,” kata Jonathan.
Rencana ke depan
Pembangunan rumah sakit tidak hanya berpusat di wilayah Jabodetabek, tetapi pada akhir 2020 atau awal 2021, Mayapada Hospital juga akan kembali membuka rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. Dengan melihat Surabaya sebagai pusat dari Indonesia timur, rumah sakit dibangun 15 lantai yang dapat menampung 200 ranjang.
”Selain itu, asal-usul keluarga kami juga berasal dari Surabaya. Jadi, kami ingin ada satu rumah sakit Mayapada di sana dan setelah melihat pasarnya, itu cukup memadai,” kata Jonathan.
Bandung, Jawa Barat, juga akan menjadi salah satu target pembangunan rumah sakit yang direncanakan dapat beroperasi mulai akhir 2021. Rumah sakit terdiri atas 13 lantai yang dapat menampung hingga 274 ranjang.
Rencana pembangunan rumah sakit berikutnya, yaitu di daerah Jakarta Timur yang ditargetkan akan mulai dibangun pertengahan 2021. Adapun ekspansi rumah sakit di Tangerang dengan membangun gedung ketiga.
”Membangun rumah sakit merupakan kebetulan karena awalnya ayah saya (Dato’ Sri Tahir) banyak membantu pengobatan pasien tidak mampu. Setelah itu ada usulan untuk membuka rumah sakit agar dapat membantu dan menolong orang lebih banyak. Jadi, 11 tahun lalu kami memulainya dengan membangun rumah sakit pertama di Tangerang,” ucap Jonathan.