Pedagang Kooperatif, Tes Cepat Covid-19 di Pasar Leuwipanjang Berlangsung Kondusif
Lebih dari 100 pedagang di Pasar Leuwipanjang Kota Bandung melaksanakan tes cepat, Kamis (11/6/2020). Pengetesan ini dilakukan untuk memetakan potensi persebaran Covid-19 karena di pasar tersebut terdapat kasus positif.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Lebih dari 100 pedagang di Pasar Leuwipanjang Kota Bandung, melaksanakan tes cepat, Kamis (11/6/2020). Pengetesan ini dilakukan untuk memetakan potensi persebaran Covid-19 karena di pasar tersebut terdapat kasus positif.
Hingga Kamis pukul 11.00 WIB, dari total 200 pedagang di Pasar Leuwipanjang, 132 pedagang melaksanakan tes cepat dan berlangsung kondusif. Satu per satu pedagang mengisi formulir selagi petugas menanyakan riwayat perjalanan mereka. Setelah itu, setiap pedagang memasuki salah satu ruangan kantor unit pasar yang dijadikan ruangan pemeriksaan.
Dalam ruangan ini, terdapat tiga sampai empat petugas yang akan melaksanakan prosedur pengetesan dengan menggunakan alat tes cepat (rapid diagnostic test/RDT). Menurut Iin Apriatin (55), salah satu pedagang, pemeriksaan yang dilakukan tidak lebih dari 10 menit.
Saya agak waswas juga sebelum diberi tahu petugas. Nanti kalau ada yang reaktif bakal dihubungi, sedangkan yang negatif tidak. Penutupan pasar juga sudah dibicarakan dengan pihak pasar.
Meski lega karena sudah mengikuti rangkaian tes, dia tetap khawatir terpapar Covid-19. Sebelumnya, di pasar ini terdapat kasus Covid-19 positif di antara para pedagang. Selain Pasar Leuwipanjang, kasus positif juga ditemukan di Pasar Haur Pancuh dan Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, dengan total empat pedagang dari ketiga pasar tersebut.
Untuk menghindari persebaran Covid-19, Pasar Leuwipanjang ditutup hingga 23 Juni 2020. Iin mengatakan, rekan-rekan pedagang mau tidak mau menerima keputusan tersebut demi menjaga keluarganya bebas dari virus korona jenis baru ini.
”Saya agak waswas juga sebelum diberi tahu petugas. Nanti kalau ada yang reaktif bakal dihubungi, sedangkan yang negatif tidak. Penutupan (pasar) juga sudah dibicarakan dengan pihak pasar. Sebagai pedagang, kami bisa menerima konsekuensinya meski bingung hingga pasar dibuka nanti kami jualan di mana,” ujarnya.
Kondusivitas dalam pemeriksaan ini diapresiasi Kepala Satuan Gugus Tugas Covid-19 PD Pasar Bermartabat Rudi Kurniawan. Badan usaha milik daerah (BUMD) ini mengelelola 27 pasar yang tersebar di Kota Bandung.
Komunikasi positif
Rudi mengatakan, komunikasi positif yang terjalin antara perusahaan dan pedagang menjadi awal dari imbauan pemeriksaan massal ini. Dia mengatakan, seluruh pihak di pasar diberi pemahaman terkait besarnya potensi persebaran Covid-19 jika terdapat pasien positif di kawasan tersebut.
Rudi mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel dari sekitar 20 pasar. Hal tersebut sesuai dengan arahan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melacak potensi persebaran di fasilitas umum.
”Semua berdasarkan protokol kesehatan dengan sampling acak terlebih dahulu. Nantinya, setelah ditemukan pedagang positif Covid-19, kami melakukan pemeriksaan menyeluruh seperti di Pasar Leuwipanjang ini,” katanya.
Iqbal Nurhakim dari Humas PD Pasar Bermartabat menambahkan, aktivitas jual beli ini dihentikan sementara selama 14 hari. Di samping itu, lingkungan pasar bakal disterilkan dengan penyemprotan disinfektan untuk memastikan seluruh pasar bebas dari virus korona jenis baru dan bisa dibuka kembali.
”Karena pasar tetap dibuka selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kami telah menerapkan normal baru. Setiap pasar yang kami kelola menerapkan protokol kesehatan, setidaknya penyediaan sabun pencuci tangan,” katanya.