Meski NTT Negatif Covid-19, Bantuan Masyarakat Terus Mengalir
Meski Nusa Tenggara Timur masih negatif Covid-19, bantuan dari sejumlah lembaga kepada instansi pemerintah dan sejumlah warga miskin dan tak berdaya terus mengalir. Stok pangan untuk NTT saat ini aman.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Meski Nusa Tenggara Timur masih negatif Covid-19, bantuan dari sejumlah lembaga kepada instansi pemerintah dan sejumlah warga miskin dan tak berdaya terus mengalir. Stok pangan untuk NTT saat ini aman sehingga pemerintah provinsi sedang merancang bantuan sosial bagi keluarga prasejahtera dan tahapan keluarga sejahtera.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTT, Marius Jelamu, di Kupang, Selasa (28/4/2020), mengatakan, sejak pandemi Covid-19 bergulir, bantuan dari beberapa lembaga kepada pemda berupa alat pelindung diri (APD), disinfektan, masker, dan sarung tangan terus berdatangan. Ini wujud kepedulian masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 secara gotong royong.
Hari ini bantuan datang dari PT Hasrat Abadi Cabang Kupang berupa satu unit ventilator, 20 boks nurse cap, 20 boks sarung tangan, 50 boks masker, dan 90 baju APD.
Bank daerah NTT juga menyerahkan bantuan kepada Gugus Tugas Covid-19 berupa uang tunai senilai Rp 540 juta. Dana ini diperoleh dari sumbangan sukarela para karyawan bank NTT yang tersebar di 22 kabupaten/kota.
Perlu diwaspadai adalah telur ayam, gula pasir, bawang putih, bawang merah, dan cabai keriting. Ketersediaan bahan-bahan ini hanya cukup untuk satu bulan ke depan. Untuk itu pemprov sedang bekerja sama dengan pengusaha mendatangkan komoditas ini.
Bantuan serupa disampaikan Politeknik Negeri Kupang berupa satu unit bilik disinfektan. Cairan disinfektan yang disumbangan dosen dan mahasiswa teknik mesin Politekni Negeri ini berupa disinfektan organik dari asap cair daun kesambi. Disinfektan jenis ini tidak membahayakan kesehatan manusia seperti yang dikhawatirkan WHO.
Direktur Politeknik Negeri Kupang Nonce Farida Tuati mengatakan, disinfektan cair dari asap cair daun kesumbi memiliki formula 2 persen. Ini ditambah air suling atau air matang 97,9 persen, ditambah esensial oil untuk menambah aroma dari cengkeh dan serai, dengan komposisi 0,1 persen.
Bilik disinfektan disumbangkan ke kantor gubernur satu unit, Dinas Kesehatan Provinsi satu unit, dan Polda NTT satu unit. Tiga lembaga ini adalah bagian dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Kombes Jo Bangun mengatakan, Polda NTT dan jajaran Polres di 22 kabupaten/kota melakukan sejumlah kegiatan bakti sosial dalam rangka menanggulangi dampak Covid-19 bagi masyarakat. Kegiatan itu berupa pengadaan dapur umum TNI-Polri di Mako Brimob Kupang, dapur umum di Ditlantas Polda, Markas Polda, Markas Polres Kupang Kota, dan dapur umum di sejumlah polres di jajaran Polda NTT. Dapur umum diprioritaskan untuk warga kurang mampu yang kesulitan mendapatkan makanan.
Membagikan
Kepala Polda NTT Irjen Hamidin sendiri turun langsung ke Pulau Semau sekitar 74,08 kilometer dari Kota Kupang, membagikan bahan pokok dan masker kepada masyarakat di wilayah itu. Warga di Pulau itu pun berisiko terpapar Covid-19 dari Kota Kupang karena mereka setiap hari pergi-pulang Kota Kupang untuk berbelanja dan bertemu anggota keluarga.
Bakti Sosial Bhayangkara ini tidak hanya dilakukan secara lembaga, tetapi juga perorangan. Brigadir Dua Irsan Tapobali yang bertugas di jajaran Polres Kupang Kota, misalnya, menyumbangkan gaji perdana senilai Rp 7,8 juta untuk masyarakat miskin. Sementara itu, Polwan Bripda Nindy Kotta di Polda NTT mencari sumbangan melalui media sosial, dan dibagikan kepada masyarakat dalam bentuk bahan pokok dan makanan siap dikonsumsi.
Wanita Katolik RI (WKRI) Paroki Penfui Kota Kupang pun menyumbangkan masker dan bahan pokok kepada warga kurang mampu di wilayah itu. Gekira, organisasi sayap Partai Gerindra, membagikan alat pelindung diri ke Puskesmas Nekamese dan Posko Covid-19 Desa Oelomin, Kabupaten Kupang.
Bantuan ini disumbangkan Ketua Umum Gekira Farry Francis, dan diserahkan oleh anggota Gekira, Isidorus Lilijawa. Gekira berharap lembaga kemasyarakatan lain, partai politik, dan masyarakat umum terus beramal meringankan beban para petugas kesehatan dan masyarakat.
Anggota Bidang Pengendalian Dampak Sosial dan Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Covid-19 NTT, Lery Rupidara, mengatakan, ketersediaan beras di NTT cukup untuk 36 bulan ke depan. Jagung sekitar 700.000 ton, daging sapi dan daging ayam pun cukup tersedia untuk lima bulan ke depan.
”Perlu diwaspadai adalah telur ayam, gula pasir, bawang putih, bawang merah, dan cabai keriting. Ketersediaan bahan-bahan ini hanya cukup untuk satu bulan ke depan. Untuk itu pemprov sedang bekerja sama dengan pengusaha mendatangkan komoditas ini,” kata Rupidara.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan dampak Covid-19 terkait pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Pemprov sedang merancang bantuan sosial agar segera disalurkan bagi tahapan keluarga sejahtera dan prasejahtera. Dana desa pun dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi dampak Covid-19 di bidang bahan pokok bagi masyarakat di desa-desa melalui BUMDes.