Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga dan Jamin Pasokan Pangan
BUMN-BUMN yang bergerak di bidang layanan publik diminta memprioritaskan keselamatan warga. Sementara itu, Perum Bulog menjamin pasokan pangan tetap aman dan siap menyalurkan cadangan beras pemerintah.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah meminta badan usaha milik negara yang memberikan pelayanan publik untuk memprioritaskan keselamatan warga dalam menghadapi dampak banjir. Pemerintah juga menjamin pasokan pangan aman.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga mengaku telah meminta perusahaan-perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pelayanan publik memprioritaskan keselamatan warga. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah diminta memperhatikan dampak banjir terhadap layanan kelistrikan agar tak membahayakan masyarakat sekitar.
Untuk jalan tol, pemerintah juga masih meninjau seberapa jauh dampak genangan. ”Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terkait hal ini,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Arif Prabowo menyatakan, TelkomGroup telah menyiapkan catuan cadangan listrik, baik dalam bentuk baterai maupun genset portabel, sebagai alternatif pasokan. Persiapan itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi pemadaman listrik.
Adapun seluruh alat produksi milik TelkomGroup masih berjalan normal dan dalam pantauan intensif. Namun, terdapat sejumlah perangkat jaringan akses, termasuk BTS, milik Telkomsel yang terdampak akibat terganggunya pasokan catuan listrik di wilayah banjir. ”Kami tengah berupaya memulihkan perangkat terdampak itu,” katanya.
Dari sisi ketahanan pangan, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, gudang Bulog yang berada di Jakarta dan Tangerang berstatus aman dari dampak banjir. Jumlah stok beras di dua gudang tersebut mencapai 340.000 ton.
Selain itu, Bulog juga siap menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk bencana alam jika ditugaskan. Kuota penyalurannya terdiri dari 100 ton per tahun untuk wilayah kabupaten/kota dan 200 ton per tahun untuk wilayah provinsi.
Bulog juga siap menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk bencana alam jika ditugaskan. Kuota penyalurannya terdiri dari 100 ton per tahun untuk wilayah kabupaten/kota dan 200 ton per tahun untuk wilayah provinsi.
Ritel terdampak
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, banjir menyebabkan pengunjung pusat perbelanjaan turun hingga 50 persen dari kondisi normal. Kejadian ini sama seperti saat banjir melanda pada awal tahun ini.
”Pusat perbelanjaan yang terdampak banjir itu terutama berada di wilayah Jakarta Timur, misalnya Mal Kelapa Gading dan Mal Artha Gading,” ujarnya.
Ketua Komite Ritel Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tutum Rahanta menambahkan, banjir turut berimbas pada tertutupnya akses jalan menuju pusat perbelanjaan. Akibatnya, pengunjung dan karyawan ritel yang bekerja di pusat perbelanjaan sulit atau bahkan tidak dapat mendatangi pusat perbelanjaan.