Ratusan warga memadati Pasa Pabukoan yang digelar Dinas Perdagangan Kota Padang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/5/2019) sore. Mereka berburu makanan dan kudapan untuk berbuka puasa pada hari pertama bulan Ramadhan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Ratusan warga memadati Pasa Pabukoan yang digelar Dinas Perdagangan Kota Padang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Senin (6/5/2019) sore. Mereka berburu makanan dan kudapan untuk berbuka puasa padfa hari pertama bulan Ramadhan.
Pasa Pabukoan yang didirikan di depan Mal Pelayanan Publik Kota Padang itu mulai dibuka sekitar pukul 13.00. Warga berdatangan sekitar pukul 14.30 dan semakin ramai sekitar pukul 16.00. Berbagai kudapan dan minuman khas Minang digelar pedagang, mulai dari onde-onde, perkedel jagung, lapek bugih, serabi, kolak, nasi padang, nasi kapau, hingga es tebak.
Yudelvita (56), salah satu pembeli, mengatakan, dirinya datang ke Pasa Pabukoan untuk membeli kolak dan ayam bakar. Pada hari pertama puasa, perempuan yang sehari-hari berdagang bahan-bahan masakan itu menyebutkan tidak sempat membuat menu berbuka.
”Pasa Pabukoan sangat membantu orang yang sibuk seperti saya. Tiba di rumah bisa langsung berbuka dengan keluarga,” kata warga Gurun Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, ini.
Selain membantu warga yang tidak sempat memasak, Pasa Pabukoan juga menjadi ladang rezeki bagi pedagang. Omzet selama berdagang di Pasa Pabukoan meningkat drastis dibandingkan dengan hari-hari biasa.
”Pada hari biasa, saya hanya memasak dendeng 1 kilogram. Selama Ramadhan, saya bisa masak hingga 3 kilogram,” kata Mama Ezy (65), pedagang masakan padang, yang sudah bertahun-tahun berdagang di Pasa Pabukoan.
Hal senada diungkapkan Heri Yanti (52), pedagang serabi, putu mayang, dan kolak. Baginya, bulan Ramadhan memang penuh berkah karena omzet meningkat. Sehari-hari, perempuan yang biasa disapa Yen itu membuat kudapan hanya jika ada pesanan.
”Biasanya pekerja saya hanya dua orang, sekarang bisa enam orang,” kata Yen, tanpa menyebutkan omzetnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan, Pasa Pabukoan dibuka sejak hari pertama Ramadhan hingga sehari menjelang Lebaran. Untuk hari pertama, jumlah pedagang sekitar 45 pedagang dan diperkirakan bisa bertambah menjadi 60 pedagang, sesuai kapasitas maksimal.
”Pasa Pabukoan ini bisa meningkatkan taraf ekonomi pedagang. Adapun bagi masyarakat, bisa menjadi alternatif menu berbuka puasa, terutama bagi yang sibuk,” ujar Endrizal di sela-sela memantau Pasa Pabukoan.
Pasa Pabukoan bisa meningkatkan taraf ekonomi pedagang. Adapun bagi masyarakat, bisa menjadi alternatif menu berbuka puasa, terutama bagi yang sibuk.
Menurut Endrizal, Pasa Pabukoan di sekitar Pasar Raya Padang sudah diadakan setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Tahun ini merupakan yang kedua kalinya digelar di depan Mal Pelayanan Publik Kota Padang. Sebelumnya, Pasa Pabukoan digelar di sekitar Lapangan Imam Bonjol, berdekatan dengan Pasar Raya Padang.
Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Padang Dedi Antonis mengatakan, kepolisian mengerahkan enam personel setiap hari untuk mengamankan dan mengatur lalu lintas di sekitar Pasa Pabukoan. Sejauh ini, kondisi aman dan lalu lintas berjalan lancar.