Pembangunan PLTGU Terintegrasi Siap Dimulai

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pekerja merawat dan memperbaiki instalasi jaringan listrik yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018). Total beban listrik di Jawa saat ini diperkirakan mencapai 25.000 megawatt. Kebutuhan listrik akan terus meningkat seiring dengan banyaknya industri yang dibangun saat ini.Kompas/P Raditya Mahendra Yasa18-10-2018

JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina Power Indonesia, anak usaha PT Pertamina (Persero), siap memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) berkapasitas 1.760 megawatt pada pekan ini. Proyek yang menjadi bagian dari program pembangkit listrik 35.000 megawatt ini akan menjadi proyek terintegrasi dengan unit regasifikasi dan penyimpanan terapung (FSRU) yang pertama di Asia. Lokasi proyek ini ada di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Untuk proyek ini, Pertamina Power Indonesia bertindak selaku pemimpin konsorsium yang beranggotakan Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, dan perusahaan lain, dengan membentuk dua perusahaan yaitu PT Jawa Satu Power dan PT Jawa Satu Regas," kata Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Ginanjar, Senin (17/12/2018), di Jakarta.

FSRU untuk memasok gas berkapasitas 170.000 meter kubik. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk masa kontrak 25 tahun. Pengerjaan infrastruktur pembangkit listrik oleh PT Jawa Satu Power, sedangkan pengerjaan FSRU oleh PT Jawa Satu Regas. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada Desember 2021 dengan nilai investasi mencapai 2 miliar dollar AS.