SLEMAN, KOMPAS — Generasi muda diharapkan untuk membangun jiwa wirausaha dalam dirinya. Hal itu menjadi salah satu bentuk aksi bela negara karena mampu menguatkan perekonomian negara sehingga membuat bangsa ini makin berdaulat. Keadilan sosial pun dapat terwujud karena perkembangan teknologi memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mulai berwirausaha.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum dalam peringatan ke-90 Hari Sumpah Pemuda, di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (4/11/2018).
”Bela negara itu bagaimana membuat negara kuat, ditakuti, atau dihargai oleh negara lain. Negara kita menjadi terbela, kuat, dan orang tidak akan ada yang mengganggu negara ini. Intinya adalah kekuatan ekonomi yang diikuti pengembangan teknologi,” tutur Kalla.
Kalla mengatakan, upaya penguatan ekonomi itu dapat dilakukan dengan mendorong generasi muda berwirausaha. Ia berpendapat, dengan semakin banyaknya wirausaha atau pengusaha, perekonomian kian menguat karena banyak pendapatan negara dari pajak mereka bayarkan. Selanjutnya, pemerintah akan menyalurkan pendapatannya ke anggaran-anggaran untuk pertahanan negara.
”Jika terjadi sesuatu, negara dibela oleh tentara yang hebat, dengan peralatan yang hebat, dengan pesawat terbang yang banyak, dan dengan angkatan laut yang besar. Dari mana semua itu? Dari pajak,” ujar Kalla. ”Maka, dibutuhkan sebuah gerakan besar untuk menghidupkan entrepreneur (wirausaha), baik di kampus, sekolah, atau masyarakat.”
Kalla meminta agar generasi muda, khususnya mahasiswa, bisa melihat peluang atau kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan dari berbagai hal di sekitarnya. Sebab, saat ini, berwirausaha sudah lebih mudah dengan kemajuan teknologi. Kuncinya adalah kemauan berinovasi menghasilkan berbagai macam hal baru.
”Dengan ponsel, anda bisa berdagang secara internasional. Terjadi perubahan yang luar biasa akibat perkembangan teknologi ini. Batasan-batasan negara, bisnis, investasi, dan sebagainya telah berubah sama sekali. Inti dari perubahan itu adalah ilmu, inovasi, dan teknologi,” kata Kalla.
Terkait hal itu, Kalla menyinggung tentang dua bisnis besar berbasis teknologi tingkat dunia, yaitu Facebook dan Microsoft, yang dimulai dari skala sangat kecil. Bill Gates mengembangkan piranti lunak Microsoft bermula dari garasi, sedangkan Mark Zuckerberg bersama teman-temannya mengembangkan Facebook dari kamar tidur mereka.
”Artinya, kesempatan berwirausaha sekarang sangat besar. Semua hal memungkinkan,” ujar Kalla.
Kalla mengungkapkan, keadilan sosial juga berusaha diwujudkan melalui berwirausaha karena terjadinya peningkatan perekonomian negara. Ia menyatakan, selama ini, konflik-konflik sosial yang terjadi di masyarakat itu didasarkan oleh adanya ketidakadilan. Oleh karena itu, kemajuan ekonomi harus diimbangi oleh pemerataan sehingga tercipta keadilan sosial yang kian menguatkan persatuan bangsa.
Sementara itu, Wakil Gubernur DI Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X mengatakan, semangat Sumpah Pemuda tidak boleh luntur dari diri generasi muda. Semangat itu mempersatukan bangsa yang beragam ini untuk mencapai kemajuan bersama. Generasi muda diharapkan mengaktualisasikan semangat itu dengan cara mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan bangsa ini.
”Mari kita tingkatkan darma bakti kepada bangsa melalui pembangunan di segala bidang. Kita harus berbuat baik dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa, serta mampu menyelesaikan semua tantangan yang ada di hadapan kita,” kata Paku Alam X.