JAKARTA, KOMPAS — Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) II ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2019. Pembebasan lahan menjadi kunci agar jaringan jalan tol di Jabodetabek itu dapat terbangun.
”Keseluruhan operasi pada 2019. Memang di sini ada tanah yang masih proses di pengadilan. Perlu menunggu proses hukum,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di sela-sela kedatangannya di lokasi pembangunan ruas Tol Depok-Antasari dan Kunciran-Serpong, Jumat (14/9/2018).
Jalan Tol Lingkar Luar II merupakan ”cincin” tol yang melingkari wilayah Jabodetabek. Jalan tol itu membentang dari Cilincing sampai Cengkareng dan terdiri atas enam ruas tol yang semuanya sudah dalam tahap konstruksi.
Ada bagian yang telah beroperasi, seperti bagian dari ruas Cinere-Jagorawi.
Ruas Kunciran-Serpong sepanjang 11,14 kilometer, yang konsesinya dimiliki PT Marga Trans Nusantara, pembebasan lahannya 97,11 persen dengan konstruksi 65,26 persen. Namun, sisa tanah yang belum bebas kini masih dalam proses hukum di pengadilan. Konstruksi ruas itu ditargetkan selesai pada Februari 2019.
Ruas yang tersambung dengan Kunciran-Serpong adalah Tol Kunciran-Batu Ceper-Cengkareng sepanjang 14,19 kilometer yang dikelola PT Jasamarga Kunciran Cengkareng. Pembebasan lahannya sekitar 49,77 persen dengan konstruksi 20 persen. Pembangunan konstruksi ditargetkan tuntas pada Desember 2019.
Basuki menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional terkait dengan pembebasan lahan. Pekan depan akan ada rapat khusus bertalian dengan pembebasan lahan di JORR II. Proses musyawarah diharapkan bisa diselesaikan September ini sehingga pembayaran bisa dilakukan mulai Oktober. Pembayaran akan dilakukan melalui mekanisme talangan oleh badan usaha.
”Untuk penyelesaian tiap-tiap ruas bergantung pada proses sekarang. Ada yang selesai Februari, ada yang Maret, ada pula yang Desember. Karena (agar beroperasi) mesti tersambung antara satu ruas dan yang lain,” ujar Basuki.
Menurut Basuki, Tol JORR II dinantikan karena bisa memperlancar mobilitas masyarakat. Selain itu, ruas-ruas tol yang tersambung menjadi jaringan jalan tol akan membuat biaya logistik semakin efisien.
Salah satu ruas yang akan beroperasi bertahap adalah Tol Depok-Antasari. Sekitar 6 kilometer dari ruas tol penghubung JORR dengan JORR II itu konstruksi sudah selesai. Menurut rencana, uji laik operasinya dilakukan pekan depan.
Integrasi JORR
Basuki memastikan segera menerapkan integrasi sistem transaksi di JORR yang tertunda sampai saat ini. Meskipun integrasi juga meliputi ruas Tol Ulujami-Pondok Aren, jalur jarak pendeknya akan dikecualikan.
”Kalau kita sepakati dan menurut saya oke, seminggu ini sosialisasi, lalu berlaku. Kalau bisa, minggu depan,” kata Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menambahkan, melalui integrasi sistem, dua gerbang tol yang melintang di tengah jalan akan dihilangkan, yakni Gerbang Tol Meruya Utama dan Gerbang Tol Rorotan. Selama ini, kendaraan yang berhenti di gerbang untuk bertransaksi itu menimbulkan antrean panjang.
Dengan penghilangan dua gerbang itu, diharapkan kemacetan tidak terjadi lagi.
Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, dengan pengecualian sepanjang Gerbang Tol Bintaro Viaduct-Pondok Aren dari integrasi, sistem transaksinya akan dipisahkan dari sistem JORR. (NAD)