logo Kompas.id
EkonomiBuih-buih Nira Terakhir
Iklan

Buih-buih Nira Terakhir

Oleh
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Txdt8hF2Dc3Gt-P_ALdrLHcXu2g=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70107641.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Zaelani (58) menurunkan hasil penderesan nira dari pohon enau yang tumbuh di desanya, Jambi Tulo, Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi, Rabu (8/8/2018). Air nira diolah menjadi gula aren. Kini, tanaman nira semakin langka seiring masuknya tanaman komoditas sawit dan karet.

Air telah memenuhi permukaan buluh. Hasil deres tandan buah enau itu hampir saja meluber. Pagi itu, Zaelani (58) bergegas memanjat pohon yang menjadi sandaran hidupnya sejak belia.

Sekejap saja ia sudah sampai di atas pohon setinggi 3 meter itu. Buluh yang terikat pada batang buah dengan cekatan dilepaskan, lalu perlahan diturunkan. Adi Ismanto (38), rekannya, bersiap menyambut buluh dari bawah.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000