JAKARTA, KOMPAS — Debitor kredit pemilikan rumah atau KPR berusia muda meningkat. Pelonggaran rasio pinjaman terhadap aset diyakini akan mendorong perbankan untuk menyiapkan skema produknya.
Sebelumnya, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menuturkan, ada peningkatan debitor KPR pada rentang usia 26-35 tahun. Pada 2014, debitor pada usia ini sekitar 25 persen dari total debitor KPR. Namun, saat ini meningkat menjadi sekitar 30 persen.
Menurut dia, kondisi itu menggambarkan kenaikan permintaan properti dari kelompok usia muda. Kelompok usia 26-35 tahun termasuk dalam generasi milenial, yakni generasi yang lahir pada 1980-1999.
Oleh sebab itu, sejumlah bank tengah menyiapkan skema KPR seiring dengan kebijakan pelonggaran rasio pinjaman terhadap aset atau LTV oleh BI.
Di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, saat ini ada lebih dari 28.000 generasi milenial yang menjadi nasabah KPR. Porsi generasi ini sekitar 21 persen terhadap total portofolio. ”Kami tengah menyiapkan program KPR khusus untuk milenial,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas saat dihubungi, Selasa.
Program KPR khusus generasi milenial ini akan memperhitungkan proyeksi kenaikan penghasilan debitor agar menjangkau nilai properti yang optimal.
Managing Director Distribution Network PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Budi Satria menuturkan, untuk menarik generasi milenial, BTN menyiapkan layanan pendaftaran KPR secara dalam jaringan. Di laman yang sama, BTN juga menyediakan properti yang bisa dipilih calon debitor.
Sementara, Executive Vice President Consumer Credit Business PT Bank Central Asia Tbk Felicia Mathelda Simon mengatakan, relaksasi LTV memudahkan generasi milenial memiliki hunian.
Kejar-kejaran
Aidil Akbar, pendiri Aidil Akbar Madjid & Associates, mengingatkan, keputusan terkait besaran uang muka dan angsuran perlu memperhatikan aspek kenaikan penghasilan dan lokasi properti. ”Secara umum, kenaikan penghasilan generasi milenial saat ini berkisar 10 persen per tahun, sedangkan harga properti di Jakarta meningkat 15 persen per tahun. Ini seperti kejar-kejaran,” tuturnya.
Aidil menyarankan generasi milenial untuk membeli hunian jika sudah sanggup membayar uang muka yang berkisar 20-30 persen dari harga rumah. Adapun angsuran KPR sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari penghasilan.
Executive Vice President Head of Wealth Management & Retail Digital Business Commonwealth Bank Ivan Jaya mengatakan, 30-40 persen dari penghasilan dapat dialokasikan untuk mengangsur. Dia berpendapat, relaksasi LTV dapat menjadi momentum bagi milenial untuk membeli properti.
Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia Totok Lusida menyebutkan, 5 persen dari generasi milenial yang menjadi debitor KPR menunda pembayaran. Adapun sekitar 70 persen generasi milenial mengangsur dengan tenor 10 tahun.
Wealth Spesialist/Advisory Bank Mandiri Diaz Adritya Putra mengatakan, bank membidik generasi milenial yang memiliki sejumlah rencana dalam penggunaan pendapatannya.
Adapun Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menuturkan, OCBC NISP menyasar generasi milenial melalui kanal digital.