JAKARTA, KOMPAS--PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memperpanjang layanan trayek Tol Laut T-4 hingga ke pulau-pulau terluar di wilayah Sulawesi Utara. Perpanjangan layanan ini untuk menjangkau wilayah-wilayah yang lebih jauh, terluar, dan terdepan sehingga bisa mengurangi disparitas harga.
“Layanan ini merupakan penugasan negara kepada Pelni, tidak saja sebagai transporter tetapi juga sebagai penekan disparitas harga,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko, di Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Dengan adanya perpanjangan trayek ini, maka kapal yang melayani trayek T-4 menjadi dua kapal, yakni KM Logistik Nusantara I yang melayani Tanjung Perak-Makassar-Tahuna dan KM Kendhaga Nusantara I yang melayani Tahuna-Kahaktuang-Buhias-Tagulandang-Biaro-Lirung-Melangoane-Kakorota-Miangas-Marore-Tahuna.
“Kapal sudah bersandar di Melangoane, pulau terluar di Sulawesi Utara sejak kemarin, Rabu (27/6),” terang Ridwan.
Ridwan menjelaskan, tahun ini Pelni mendapat penugasan 6 rute tol laut dan 2 rute angkutan ternak dari pemerintah. Hal tersebut tertuang dalam surat Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor; AL.307/1/I/DTPL-18 tanggal 19 Februari 2018, tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan barang tahun anggaran 2018.
“Kemenhub telah mengembangkan tol laut dari 6 rute pada 2015 menjadi 13 rute di 2017 dan menjadi 15 rute di tahun 2018," katanya.
Sementara itu, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line) juga memenangkan tender menjalankan trayek Tol Laut T-9 dan T-11. Trayek T-9 melayani rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasior, sedangkan T-11 melayani Surabaya-Timika-Agats-Merauke.
Menurut Direktur Utama Temas Line Sutikno Khusumo, layanan Tol Laut membuat Temas Line menjadi pelayaran yang melayani pelabuhan paling banyak. “Ada 41 pelabuhan yang kami singgahi, dan ini sesuai dengan keinginan kami menjadi pelayaran yang melayani seluruh Indonesia,” kata Sutikno.
Diakui Sutikno, pihaknya ikut serta program Tol Laut semata-mata karena ingin menurunkan disparitas harga. “Kita ketahui harga-harga di Papua, terutama Wamena, sangat tinggi sekali. Jika banyak pasokan barang ke sana, tentu harga tidak akan mahal. Oleh karena itu kami mengambil Trayek T-11 yang melayani hingga ke Agats dan Merauke, yang letaknya tidak jauh lagi dari Wamena,” kata dia.
Prioritas utama barang yang dimuat untuk Tol Laut adalah beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan semen. Prioritas kedua bahan kebutuhan pokok; kedelai dan bahan baku tempe, cabai, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar yaitu bandeng, ikan kembung dan tuna, tongkol, cakalang. Sedangkan barang penting terdiri dari benih padi, jagung dan kedelai, pupuk. elpiji 3 kilogram, triplek, besi baja konstruksi, baja ringan.