JAKARTA, KOMPAS — PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus menambah belanja modal, dari Rp 176 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 250 miliar pada tahun ini. Belanja modal ini akan digunakan untuk penangkapan ikan serta pengembangan pengolahan dan budidaya ikan.
Untuk menambah belanja modal itu, Perinus akan menerbitkan reksa dana tahun ini.
”Akhir tahun lalu kami sudah menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas bersama PT PNM Investment Management dan hasilnya sangat menggembirakan. Kami berencana menerbitkan lagi tahun ini,” kata Direktur Keuangan, Umum, dan Sumber Daya Manusia PT Perikanan Nusantara Ridwan di Jakarta, Minggu (1/4).
Perinus optimistis dengan penerbitan reksa dana karena industri perikanan sedang bergairah. Pada Desember 2017, produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang diterbitkan Perinus kelebihan permintaan hampir dua kali lipat dari target Rp 200 miliar. Sedikitnya, 15 investor institusi menyerap RDPT itu.
Direktur PNM Investment Management Feber Netyantaka mengakui, respons investor terhadap RDPT itu sangat positif. ”Investor tertarik karena Perinus mendapat peringkat investment grade dari Pefindo,” ujar Feber.
Ridwan menambahkan, dana yang diperoleh dari penerbitan RDPT tahun lalu digunakan untuk membiayai modal kerja, seperti membangun sarana gudang pendingin, membangun kapal baru, serta membiayai perdagangan perikanan.
Tahun ini, Perinus menargetkan pendapatan Rp 1,1 triliun dan laba Rp 41 miliar. Target pendapatan dan laba itu meningkat dibandingkan 2017, antara lain karena kenaikan target produksi ikan Perinus.
”Target produksi ikan tahun ini mencapai 50.000 ton per bulan,” kata Ridwan.