JAKARTA, KOMPAS - Diversifikasi produk properti menjadi salah satu strategi pengembang untuk menyikapi pasar properti yang melemah. Proyek properti baru terus dikembangkan dengan target beroperasi di saat kondisi properti telah kembali pulih.
Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland), Anhar Sudradjat, dalam peluncuran proyek komplek vila dan hotel Royal Venya Ubud-Bali, di Jakarta, Rabu (11/15), mengatakan, diversifikasi produk properti diyakini akan mendorong penjualan. Properti yang menyasar segmen atas itu merupakan wujud variasi produk yang disesuaikan dengan minat pasar. Pihaknya optimistis properti untuk segmen atas itu laku terjual hingga akhir tahun 2017.
Pasar properti yang melemah saat ini dinilai sebagai peluang investasi, sehingga pada saat kondisi properti mulai pulih, proyek yang dibangun sudah selesai. “Kami melihat waktu. Konsumen investasi sekarang, supaya sewaktu proyek selesai pada tahun 2020 sudah bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Direktur Metland Olivia Surodjo mengemukakan, proyek vila dan hotel di Ubud, Bali pada lahan seluas 1,6 hektar tersebut melengkapi variasi produk yang ditawarkan Metland dan memperluas cakupan segmen pasar. Selama ini, Metland dikenal lebih banyak menawarkan proyek residensial untuk segmen menengah ke bawah. Untuk itu, diversifikasi produk dilakukan melalui proyek villa dan hotel untuk segmen pasar kelas atas dengan harga mulai Rp 4 miliar-Rp 8 miliar per unit.
“Kondisi pasar (properti) saat ini masih tergerus. Dengan diversifikasi produk, kami bisa mengembangkan pasar,” ujarnya.
Tahap awal pembangunan vila direncanakan berjumlah 31 unit dari total 54 unit, serta pembangunan 40 unit hotel. Dalam penawaran tahap awal (presales), peminat vila diperkirakan hampir melebihi jumlah produk yang ditawarkan. Selain pasar dalam negeri, pihaknya juga menyasar pasar asing dengan model kepemilikan sewa jangka panjang hingga 30 tahun.
Hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan pendapatan penjualan mencapai Rp 1,5 triliun. Per Oktober 2017, pendapatan penjualan mencapai 1,02 triliun. Tahun 2018, pendapatan penjualan diharapkan meningkat dengan penjualan kavling-kavling komersial.
Olivia menambahkan, penjualan kavling komersial pada 8 lokasi proyek Metland menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pasar. Saat ini, penjajakan kavling komersial tengah dilakukan oleh investor, antara lain untuk pembangunan rumah sakit, sekolah, dan restoran. Diperkirakan, pembangunan kavling komersial akan selesai mulai tahun 2019.
“Ada kecenderungan mereka (investor) beli tahun ini atau awal tahun depan lalu dibangun, sehingga saat operasional, kondisi properti sudah kembali normal,” katanya.
Menurut Olivia, penjualan kavling untuk investor akan berlanjut hingga tahun depan. Diversifikasi pasar itu secara tidak langsung akan membantu penjualan proyek residendial Metland karena menambah jumlah fasilitas yang tersedia di kawasan.