Pedagang di Kios UMKM di HBDIF Keluhkan Sepinya Pengunjung
Oleh
DD09
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pedagang dan pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengikuti acara Happy Birth Day Indonesia Festival mengeluhkan sepinya pengunjung hingga hari Rabu (16/8) ini. Sebagian pedagang mengaku transaksinya tak lebih dari 10 transaksi sejak hari pertama festival, Selasa (15/8), hingga hari ini.
Happy Birth Day Indonesia Festival (HBDIF) merupakan bagian dari Hari Belanja Diskon Indonesia yang diadakan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia. HBDIF berlangsung dari tanggal 15-27 Agustus 2017 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta.
Penjaga kios Batik D Bezzus, Amelia Pramustika (21), mengatakan, penjualan hari pertama hanya satu potong pakaian. Hari ini belum ada penjualan sama sekali. Padahal, jumlah barang yang tersedia sekitar 250 potong. "Ini semua dibawa dari Solo," katanya.
Penjualan di kios milik Komunitas Desain Etnik Indonesia juga tidak mencapai 10 potong pakaian. Padahal, di kios ini ada sekitar 120 pakaian dari empat desainer. Penanggung jawab penjualan, Awid Utomo (35), mengatakan, dari hari pertama sampai hari ini baru terjual tiga potong pakaian. "Menurut saya, penyebab sepinya penjualan karena tempat kami berdagang tidak menarik," katanya.
Toko sepatu D Arcadia Treasure juga baru menjual dua pasang sepatu pada hari pertama. "Hari ini belum ada penjualan," kata Puput (30), penjaga kios, saat ditemui Rabu siang. Dia juga menambahkan, stok yang tersedia sejumlah 127 pasang.
Bahkan, di kios yang dijaga Asti Puspita (19) belum ada barang dagangan yang terjual sejak kemarin sampai sekarang. Kios ini menjual pakaian dari dua usaha, Rumah Voila yang berasal dari dan Jasmine yang berasal dari Bandung.
Menurut pantauan Kompas, dalam 15 menit hanya ada tujuh pengunjung yang melintasi salah satu selasar area UMKM sepanjang kira-kira tiga meter yang terdiri dari sembilan kios. Berbeda dengan area penjualan Mitra Adiperkasa, yang dikunjungi minimal sekitar 20 orang pada saat yang bersamaan. (DD09)