logo Kompas.id
EkonomiProyek 10.000 MW Harus...
Iklan

Proyek 10.000 MW Harus Diselamatkan

Oleh
Nina Susilo
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NpXsYdct18RkToO2SN6EysdWqAw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F03%2F426324_getattachmenta0ac87ad-3b9e-4995-861c-fbd7eaa000c3417722.jpg
KOMPAS/HAMZIRWAN

Presiden Joko Widodo didampingi Direktur Utama PLN Sofyan Basir (kanan), Gubernur Kalimantan Barat Cornelis (kiri), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan (belakang), dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno (tidak tampak) meninjau seusai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) Mempawah di Kabupaten Mempawah, Kalbar, Sabtu (18/3/2017). Pembangkit baru ini dibangun bersebelahan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jungkat berdaya 2 x 50 MW dengan nilai proyek Rp 1,5 triliun yang dibangun pada 2009, tetapi tak kunjung selesai.

JAKARTA, KOMPAS — Kendati BPK menemukan banyak masalah dalam percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW, pemerintah berharap sebagian besar tetap mencapai target pengadaan listrik. Permasalahan yang ada perlu dipantau dan diatasi satu per satu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini, hanya empat persen dari proyek pembangunan pembangkit listrik tahap pertama—dari megaproyek pengadaan 35.000 MW—yang mangkrak. “Sebenarnya keberhasilan proyek 10.000 MW itu lebih tinggi, jadi jangan dilihat yang mangkrak saja, tetapi yang berhasil juga 96 persen,” katanya di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (11/4).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000