Multimedia Nusantara Polytechnic Dukung Riset dan SDM Industri Logistik Indonesia
Industri logistik Indonesia masih tertinggal di ASEAN. Kolaborasi pendidikan vokasi dan industri logistik dalam riset dan pengembangan serta penyiapan sumber daya manusia dibutuhkan agar terbentuk ”link and match”.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kemajuan dunia logistik Indonesia membutuhkan sinergi kemitraan antara institusi pendidikan dan industri logistik. Kemitraan tersebut salah satunya untuk mengatasi inefisiensi yang masih terjadi di industri logistik di Indonesia agar tercipta kesesuaian atau link and match, terutama untuk bidang pengembangan dan riset.
Kolaborasi industri logistik dengan pendidikan diwujudkan Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) yang menjalin kerja sama dengan salah satu unit usaha logistik milik Kompas Gramedia, yaitu PT Sirkulasi Kompas Gramedia (KGX). Penandatanganan nota Kesepahaman dan perjanjian kerja sama dilakukan sejak akhir April lalu, yang ditandatangani Direktur MNP Roy Anthonius dan Direktur KGX Amelia Angelica.
Adanya kerja sama perusahaan logistik dengan institusi pendidikan tersebut diharapkan dapat menjadi sinergi bersama yang mampu mengoptimasi proses logistik di Indonesia. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Presiden Joko Widodo, biaya logistik di Indonesia masih jauh tertinggal. Rata-rata biaya logistik negara-negara ASEAN berkisar 12 persen, sedangkan di Indonesia biayanya hingga 23 persen dari total harga barang. Hal ini diakibatkan oleh inefisiensi yang terjadi dalam pendistribusian barang atau produk-produk.
Roy memaparkan, kerja sama yang diinisiasi MNP dan KGX ini di bidang riset dan pengembangan. Salah satunya, untuk mengatasi inefisiensi yang terjadi di industri logistik.
Untuk memperkuat sinergi di masa depan, MNP dan KGX berencana akan memperluas lingkup kerja sama agar dapat berkontribusi lebih dalam bagi kemajuan dunia logistik di Indonesia. Hal ini juga sekaligus bisa memperkuat posisi program studi e-commerce logistics MNP sebagai pendidikan vokasi yang mampu menyediakan tenaga kerja terampil, riset untuk pengembangan bisnis, dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”MNP memiliki visi yang berkaitan dengan creative technology. Kami percaya kreativitas bisa dikembangkan di luar bidang seni, salah satunya adalah di bidang e-commerce logistics. Politeknik fokusnya adalah di bidang terapan, kemampuan ini juga harus digabungan dengan literasi digital dan teknologi yang baik. Kami ingin kerja sama ini dapat menjadi pengembangan yang simultan, baik bagi perusahaan maupun bagi kami sebagai institusi pendidikan, sehingga MNP bisa menerapkan teaching industry,” ujar Roy, Senin (9/5/2022).
Menurut Amelia, kerja sama dengan MNP sejalan dengan tujuan KGX, yakni siap untuk memberikan kontribusi bagi dunia logistik Indonesia dengan menawarkan pelanggan dan mitra beberapa keunggulan, seperti jaringan yang luas, harga yang kompetitif, dan memprioritaskan kualitas yang terbaik.
”KGX awalnya bukan sebagai perusahaan logistik, tetapi saat ini KGX sudah bisa catch up dengan perkembangan industri logistik. Dengan kerja sama ini, salah satu harapan kami adalah sumber daya manusia yang dipersiapkan oleh MNP dapat langsung siap menjadi profesional di bidang logistik, khususnya untuk menjadi tenaga kerja di KGX. Lulusan MNP yang bekerja di KGX diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan karena mereka sudah memahami penerapannya,” kata Ameilia.