Kompetisi Lukis UOB Painting of the Year Kembali Digelar
UOB Painting of the Year kembali diadakan tahun ini. Kompetisi melukis ini terbuka bagi seluruh perupa warga negara atau penduduk tetap di Indonesia.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pameran hasil kompetisi UOB Painting oftThe Year 2017 di UOB Plaza, Jakarta. Lukisan karya Kukuh Nuswantoro berjudul Kegelapan menjadi pemenang UOB Painting of the Year 2017.
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank UOB Indonesia kembali mengadakan kompetisi melukis UOB Painting of the Year pada 2022. Pemenang kompetisi akan diberangkatkan ke Singapura untuk berkompetisi dengan perupa dari Singapura, Malaysia, dan Thailand di ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year.
Kompetisi ini terbuka buat umum, baik warga negara Indonesia maupun penduduk tetap di Indonesia. Kompetisi juga dapat diikuti seniman pendatang hingga profesional. Tidak ada tema khusus di kompetisi ini. Semua peserta diberi kebebasan, baik dari segi tema maupun teknik.
Ketua dewan juri UOB Painting of the Year 2022, Agung Hujatnika, mengatakan, selama ini kompetisi berlangsung dengan membebaskan peserta memilih tema. Namun, pada 2020, penyelenggara membuat tema ”Solidarity” yang menggambarkan kebangkitan di masa sulit pandemi Covid-19.
”Kompetisi tahun ini kembali diselenggarakan secara terbuka, tidak ada tema. Kami kerap menerima entry yang sama sekali tidak terduga secara tema, pesan, dan teknik yang tidak terbatas. Ada penyempitan jika kompetisi dibatasi dengan tema,” kata Agung pada secara daring, Selasa (26/4/2022).
DOKUMENTASI PENYELENGGARA UOB PAINTING OF THE YEAR 2022
Konferensi pers kompetisi melukis UOB Painting of the Year 2022 berlangsung secara daring, Selasa (26/4/2022). Kompetisi tahunan ini terbuka buat umum, baik warga negara Indonesia maupun penduduk tetap di Indonesia. Kompetisi juga dapat diikuti seniman pendatang hingga profesional. Tidak ada tema khusus di kompetisi ini.
Pendaftaran karya dibuka mulai 26 April 2022 hingga 31 Juli 2022. Penjurian tahap pertama dilakukan dengan menilai lukisan melalui foto. Penjurian dilanjutkan dengan penilaian melalui video. Peserta dapat menyorot detail lukisan serta memberi penjelasan pada video, seperti teknik dan pesan lukisan.
Sebanyak 15-25 karya terpilih akan dinilai secara fisik oleh para juri. Para peserta juga akan diwawancara lebih lanjut oleh dewan juri. ”Informasi yang tidak terduga tentang ekspresi seni lukis sering muncul (dari wawancara),” kata Agung.
Menurut pemenang UOB Painting of the Year 2021, Meliantha Muliawan, kompetisi ini membantu seniman berkembang. Selain kompetisi, ada pula lokakarya bagi peserta dan diskusi. Meliantha juga mendapatkan kesempatan mengikuti residensi seni di Fukuoka, Jepang.
”Residensi diharapkan dapat membuka ide berkarya dan visual yang baru. Saya mengajak teman-teman agar jangan takut mendaftar (kompetisi). Ini kesempatan yang baik,” kata Meliantha.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pengunjung mengamati karya yang dipajang dalam Pameran UOB Painting of the Year 2018 di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018). Pameran ini menampilkan delapan karya pemenang dan 42 karya terbaik finalis UOB Painting of the Year 2018.
Empat negara
UOB Painting of the Year dilakukan serentak di empat negara. Selain Indonesia, kompetisi juga dilakukan di Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano mengatakan, pemenang UOB Painting of the Year Indonesia akan melanjutkan kompetisi di Singapura. Pemenang akan bertanding dengan peserta dari negara-negara Asia Tenggara di ajang UOB Southeast Asian Painting of the Year.
Pemenang di kompetisi tingkat Asia Tenggara akan menerima hadiah berupa uang tunai. Satu pemenang dari empat negara juga diberi kesempatan mengikuti program residensi seni di Fukuoka Asian Art Museum, Jepang. Mereka dapat belajar seni dan budaya di sana, berikut pendekatan kreasi seni. Adapun perkembangan seni di Fukuoka merupakan pengaruh dari interaksi budaya dengan beberapa negara, seperti China dan negara Barat.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG (MYE) 18-10-2018
Perupa Suvi Wahyudianto dengan karya berjudul Angst (Angst) berhasil meraih UOB Painting of the Year 2018 di XXI Ballroom Djakarta Theater, Selasa (16/10/2018).
Maya mengatakan, kompetisi ini dapat mendukung seniman di Indonesia untuk mengembangkan talenta mereka. Ini juga kesempatan untuk berjejaring dan memperluas peluang pentas seni di dalam dan luar negeri.
”Dalam situasi yang penuh tantangan seperti sekarang, kita telah melihat bagaimana seniman Indonesia secara konsisten mendorong batas-batas kreatif ke tingkat regional. Saya berharap mereka dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan dan dapat terus menginspirasi lebih banyak seniman,” ujar Maya.