Bentara Budaya Jakarta menggelar pameran seni "Gores Garis Perempuan" pada 14-23 April 2022. Ada 48 karya dari 46 perupa yang ditampilkan. Pameran ini menampilkan karya dari para perempuan seniman yang beragam.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
Di Bentara Budaya Jakarta, sedang berlangsung pameran seni berjudul "Gores Garis Perempuan". Senada dengan namanya, pameran berisi karya-karya perupa perempuan. Perupanya macam-macam. Ada yang sudah mangkat, ada yang sepuh, ada pula yang masih siswa sekolah dasar.
Lukisan pertama yang akan ditangkap mata pengunjung merupakan karya Kartika Affandi (87), putri dari maestro lukis Affandi. Ia salah satu pelukis paling sepuh di pameran ini.
Lukisannya terpampang begitu pengunjung masuk ke ruang pamer. Lukisan yang dibuat pada tahun 1973 ini merupakan potret langsung suasana di terminal kereta kuda. Lukisan ekspresionis tersebut sedikit banyak mengingatkan audiens dengan sosok almarhum Affandi.
Pameran ini sebagai dokumentasi sosial budaya, bahwa pelukis perempuan itu sudah ada dari masa ke masa dan karyanya pun macam-macam. (Frans Sartono)
Di sisi lain ruang pamer, ada goresan cat minyak di atas kanvas karya Ratmini. Menurut kurator Bentara Budaya Efix Mulyadi, karya ini mewakili zaman ketika lukisan dibuat. Selain melakukan abstraksi terhadap pepohonan, sang pelukis juga menonjolkan bidang-bidang warna, seperti biru dan kelabu.
“Ini laku yang populer pada masa sekitar pengerjaannya, yaitu 1977. Pilihan warna biru dan kelabu redam memperkuat tema kesepian atau keterasingan manusia modern di balik kemajuan industri,” kata Efix di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
Selain lukisan yang dibuat beberapa dekade silam, ada pula lukisan-lukisan yang dibuat pada tahun 2010-an. Efix menyebutnya sebagai karya seni rupa modern. Selain karena dibuat oleh perupa zaman sekarang, perspektif yang disajikan perupa pun mewakili zaman ketika perupa itu hidup.
Efix mengatakan, karya-karya yang dipamerkan beragam, baik dari segi generasi para perupa, latar pendidikan, maupun jam terbang. Ada perupa yang belajar secara autodidak, ada pula yang lulusan seni rupa di perguruan tinggi. Bahkan, ada perupa yang masih mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD).
“Keragaman terlihat di teknik dan daya ungkap yang mereka gunakan. Keberagaman juga tampak di isu-isu yang di garap. Anak SD tentu tidak diharap berpikir dan merasakan hal yang sama dengan senior yang seusia neneknya,” ucap Efix.
Keragaman tersebut mencerminkan keragaman kehidupan yang dijalani perempuan, baik sebagai istri, ibu rumah tangga, hingga pelajar sekali pun. Adapun karya-karya mereka menunjukkan beragamnya perspektif perempuan memandang dunia.
Menurut kurator Bentara Budaya Frans Sartono, daya dan cara ungkap seorang perupa terpengaruh oleh zaman. Perupa Masmundari, misalnya, melukis Menari dengan cara yang ia anggap “sangat kolonial”. Ini tampak dengan keberadaan perempuan-perempuan bule bertopi di lukisan. Hal tersebut dianggap wajar mengingat Masmundari lahir di tahun 1905, jauh sebelum Indonesia merdeka.
“Pameran ini sebagai dokumentasi sosial budaya, bahwa pelukis perempuan itu sudah ada dari masa ke masa dan karyanya pun macam-macam. Yang dilihat adalah ekspresi perempuan dalam melihat kehidupan,” ujar Frans.
Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia Glory Oyong mengatakan, ada 48 karya dari 46 perupa perempuan yang ditampilkan pada pameran ini. Pameran Gores Garis Perempuan berlangsung pada 14-23 April 2022.
Publik dapat berkunjung langsung ke Bentara Budaya Jakarta pada pukul 10.00-17.00. Namun, pengunjung mesti melakukan reservasi terlebih dulu melalui laman Bentara Budaya Jakarta. Pameran juga bisa diakses secara daring melalui Youtube.
Lukisan-lukisan yang dipamerkan adalah sebagian kecil dari koleksi Bentara Budaya Jakarta yang jumlahnya lebih dari 600 buah. Ini adalah pameran koleksi Bentara Budaya Jakarta pertama di tahun 2022. Pameran koleksi akan diadakan setidaknya satu atau dua kali lagi tahun ini.
“Pameran ini diharapkan membangkitkan inspirasi para perempuan perupa, serta menularkan semangat positif bagi siapa saya yang melihat pameran,” kata Glory.