Mengajak Anak-anak Bertualang di Dunia Maya untuk Melestarikan Air Bersih
Kesadaran anak-anak untuk ikut melestarikan air dibangun lewat edukasi. Petualangan di Mizu Town menawarkan edukasi di dunia maya agar anak-anak dapat belajar melestarikan air bersih.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
Sebuah kota bernama Mizu Town dijaga oleh enam peri air, yaitu Akuru, Homac, Farku, Riverku, Foreck, dan Iliac. Namun sayangnya, mereka kehilangan kekuatannya karena terganggunya Daur Air di Mizu Town. Karena itu, para murid diberikan misi untuk menyelamatkan para peri dengan cara menjawab kuis guna mengasah pengetahuan mereka.
Lalu, para siswa juga diminta untuk menyelesaikan penelitian sederhana tentang pelestarian air. Dari hasil kuis dan penelitian, mereka akan mendapatkan poin berupa Tetes Air. Tetes Air ini dapat ditukar dengan berbagai hadiah untuk memulihkan Daur Air, seperti pohon, serangga, bebek, cacing, bunga, dan sebagainya, sehingga dapat menolong para peri air.
”Petualangan di Mizu Town” menyediakan beberapa area untuk dieksplorasi dan harus dikerjakan secara berurutan, yaitu Rumah, Pertanian, Sungai, Hutan, Angkasa, dan Mizu Sky. Ketika anak-anak tiba di area ”Hutan” mereka juga akan belajar mengenai pentingnya menjaga fungsi hutan yang memelihara kelangsungan air tanah melalui kuis dan video.
Untuk tahun 2022 ini, akses Intranet ”Petualangan di Mizu Town” akan diberikan bertahap kepada hampir 18.000 murid dari sekitar 120 sekolah Mizuiku yang tersebar di tujuh area di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Sidoarjo, Pati, Bogor, Gowa, dan Banjarbaru. Melalui penanggung jawab di setiap sekolah, setiap murid akan mendapatkan username dan password unik agar dapat mengakses intranet tersebut. Setelah masuk ke dalam intranet, maka para murid bisa mulai bertualang.
Chief Executive Officer and President Director PT Suntory Gardua Beverage (SGB) Ong Yuh Hwang di Mizu Town, dalam webinar Sosialisasi Program Mizuiku 2022 dan peluncuran Intranet Petualangan di Mizu Town, Selasa (29/3/2022), mengatakan, lewat “Petualangan di Mizu Town” anak-anak diajak bertualang di dunia maya untuk melestarikan air bersih. Hal ini sejalan dengan tema besar Hari Air Sedunia 2022 yang mengangkat tema pentingnya melestarikan air tanah.
”Untuk memeriahkan Hari Air Sedunia 2022 tersebut, SGB mengadakan diskusi kelompok terpumpun dengan 129 sekolah Mizuiku mengenai pentingnya pendidikan pelestarian air bersih sekaligus sosialisasi intranet “Petualangan di Mizu Town”,” kata Ong.
Head of Corporate Relations and Communications SGB Evelyn Indriani mengatakan, ada area Rumah di Petualangan di Mizu Town agar anak-anak dapat dengan mudah belajar bagaimana melestarikan air di rumah masing-masing dengan berbagai aktivitas sederhana. Lalu, perlahan-lahan mengajak mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan pengamatan mereka di luar rumah.
”Dengan konsep dan metode pembelajaran daring yang dekat dengan keseharian anak, kami harap ilmu yang mereka dapatkan akan lebih mudah diserap ataupun dipraktikkan. Sehingga mereka tidak merasa sedang belajar, tapi bermain di dunia maya. Pencapaian mereka akan dipantau secara berkala oleh guru, fasilitator, dan tim Mizuiku,” jelas Evelyn.
Sementara itu, Koordinator Penilaian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Lestari Koesoemawardhani mengatakan, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan nyata selama pandemi, di antaranya ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah; keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran; keterbatasan sumber daya untuk pemanfaatan teknologi pendidikan seperti internet dan kuota; serta relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring.
”Kami sangat menghargai bantuan dari Mizuiku lewat intranet ”Petualangan di Mizu Town.” Banyak pengetahuan di berbagai bidang ilmu yang akan diperoleh anak-anak jika memperoleh akses untuk mempelajarinya. Kami berharap SGB akan memberikan akses kepada lebih banyak anak-anak Indonesia di masa mendatang,” ujar Lestari.
Modul pembelajaran Mizuiku dalam format daring seperti “Petualangan di Mizu Town” ini juga merupakan tools yang tepat untuk membantu sekolah-sekolah Adiwiyata memastikan agar pembelajaran materi pelestarian lingkungan dapat terus berjalan selama pandemi. Sekaligus turut menjaga keselamatan anak-anak yang merupakan prioritas utama dari Mizuiku.
Sebelumnya, SGB juga telah menyediakan modul Mizuiku dalam format video dan meluncurkan MizuAdventure, aplikasi permainan edukasi lingkungan, yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore dan App Store.
Melestarikan Lingkungan
Komitmen untuk melestarikan lingkungan juga ditunjukkan PT Suri Tani Pemuka (STP) yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) bersama Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada Senin (28/3/2022), sebanyak 20.000 benih ikan sidat ditebar di Daerah Aliran Sungai Boyong, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
”Restocking ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan, khususnya kelestarian populasi ikan sidat,” kata Ketua Panitia kegiatan sekaligus dosen Departemen Perikanan UGM Sukardi,
Seperti diketahui, ikan sidat memiliki siklus hidup yang panjang. Karena fase hidupnya tersebut, menjadikan faktor penyebab populasi sidat kian menurun, bahkan terancam punah. Dengan adanya kegiatan restocking ini, diharapkan dapat menjaga keberlangsungan ikan sidat. Selain itu, penting memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan eksploitasi secara berlebihan.
Head of HR and GA STP Budhi Rahyono mengungkapkan, permintaan ekspor ikan sidat terus melonjak setiap tahun. Hal ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk terus bersaing di pasar internasional. Dengan adanya permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahun, penting bagi STP untuk turut andil dan aktif dalam menjaga populasi sidat.
Lepas liar sidat ini rencananya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan dilepaskan di DAS Boyong dan Kali Kuning. Selanjutnya kegiatan serupa akan dilaksanakan pada Juni mendatang. Hal ini dilakukan demi memastikan pertumbuhan populasi sidat di habitat alaminya. Selain itu, tujuan dari kegiatan ini adalah agar pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya perairan dapat berjalan secara berkelanjutan.