Kegiatan kali ini mengusung tema "Membangun Kesadaran Ekologis: Urgensi atas Deforestasi, Polusi Karbon, dan Pencemaran Lingkungan".
Oleh
NASRULLAH NARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat menyelenggarakan Sekolah Kader Konservasi Masigit Kareumbi 2022. Kegiatan pelatihan untuk kader-kader konservasi ini akan dilangsungkan pada Jumat-Minggu (25-27/3-2022) di Kampus Alam Taman Buru Masigit Kareumbi Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Kepala Sekolah Kader Konservasi Masigit Kareumbi 2022, Rian "Bona" Hendra Laksana menjelaskan, kegiatan pelatihan ini merupakan yang kali kedua diselenggarakan. Sebelumnya, acara serupa diadakan tahun 2019. Kali ini, tema yang diusung adalah "Membangun Kesadaran Ekologis: Urgensi atas Deforestasi, Polusi Karbon, dan Pencemaran Lingkungan".
Menurut Bona, Sekolah Kader Konservasi Masigit Kareumbi (SMKK) ini merupakan sebuah model pendidikan dan latihan (diklat) konservasi yang berbasis pendidikan kader konservasi sumber daya alam dan ekosistem. "Model ini diadaptasi dan dikembangkan dari Pedoman Pembentukan Kader Konservasi yang telah digariskan oleh Kementerian LHK," kata Bona.
Anggota senior Wanadri, Yudi “Kacus” Suyudiman menambahkan, selama tiga hari, para peserta diklat akan mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai pelestarian lingkungan hidup. ”Ada panduan yang dikeluarkan Kementerian LHK dan menjadi bagian dari silabus kurikulumnya. Panduan itu bisa dianggap sebagai acuan agar lulusan SKK juga menjadi ‘kader lingkungan’ di masyarakat,” tutur Yudi.
Bahkan, tersedia juga materi terkait wisata alam, snake awareness (pengetahuan tentang ular), dan bird watching (pengamatan burung).
Penyelenggara sudah merancang materi pengetahuan lingkungan hidup yang bervariasi, mulai dari pengenalan kehutanan, kepemimpinan, ekologi, dasar-dasar konservasi, hingga pengelolaan sampah. Bahkan, tersedia juga materi terkait wisata alam, snake awareness (pengetahuan tentang ular), dan bird watching (pengamatan burung).
”Para instruktur berasal dari berbagai kalangan, termasuk akademisi yang memiliki keahlian mumpuni, unsur Kementerian LHK, lembaga wadaya masyarakat penggiat lingkungan, serta sejumlah tokoh nasional yang berkecimpung dalam pelestarian lingkungan seperti Pak Doni Monardo dan Pak Sarwono Kusumatmaadja," ujar Yudi memaparkan.
Sementara itu, Bona juga menjelaskan syarat untuk menjadi peserta tidak sulit. Calon peserta dapat mendaftarkan diri melalui bit.ly/SKKMK2022 dengan syarat usia 15 – 45 tahun, sudah mendapat dua kali vaksin COVID 19, serta menjadi wali pohon. Info lengkap bisa diperoleh di 081288627974 atau 08170967697 atau di Instagram @wanadri_official dan @skkmk2022. "Pendaftaran ditutup pada 21 Maret 2022 dengan kuota maksimal 100 peserta,” tutur Bona.