Pengelola Usulkan Konsep Pembatasan Pengunjung Candi Borobudur
PT TWCBPRB menawarkan konsep pembatasan pengunjung di bangunan Candi Borobudur kepada pemerintah pusat. Selain pembatasan dalam hal jumlah, pembatasan diusulkan juga dilakukan untuk kelompok atau tujuan tertentu
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko saat ini telah memikirkan dan mengusulkan konsep pembatasan pengunjung yang naik ke bangunan Candi Borobudur. Upaya ini disadari perlu dilakukan demi alasan konservasi, menjaga kelestarian bangunan candi.
Direktur Utama PT TWCBPRB Edy Setijono mengatakan, agar wisatawan tidak terlalu ramai datang ke candi, pihaknya mengusulkan agar nantinya kunjungan ke bangunan candi dibatasi, hanya dibuka untuk kelompok negara hingga level tertentu, dan juga dibuka untuk kepentingan perayaan agama, seperti perayaan Tri Suci Waisak.
Di luar itu, warga dari kalangan masyarakat umum tetap diizinkan naik ke bangunan candi, dengan batasan kuota dalam jumlah tertentu.
”Untuk membatasi jumlahnya, masyarakat yang memang ingin naik ke bangunan candi nantinya diberlakukan tarif khusus, lebih mahal dari tiket reguler yang kami tawarkan,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kunjungannya dalam acara soft opening Borobudur Edupark di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/1/2022).
Adapun, dalam kuota tersebut, PT TWCBPRB juga akan tetap mengalokasikan sebagian di antaranya untuk kuota pelajar, dengan dispensasi harga tiket.
”Kelompok pelajar tidak boleh dilupakan karena kami memang berkewajiban membuka akses candi untuk kebutuhan pembelajaran mereka,” ujarnya.
Usulan konsep pembatasan pengunjung ke bangunan Candi Borobudur tersebut, saat ini sudah diusulkan, dan saat ini menunggu respons lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Untuk membatasi jumlahnya, masyarakat yang memang ingin naik ke bangunan candi nantinya diberlakukan tarif khusus, lebih mahal dari tiket reguler yang kami tawarkan. (Edy Setijono)
Edy mengatakan, pihaknya memang tidak lagi terfokus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Candi Borobudur. Bermula pada tahun 2016 dengan membangun balai ekonomi desa (balkondes) di Kecamatan Borobudur yang kini mulai menjadi pendongkrak aktivitas ekonomi di desa. Saat ini TWCPRB bakal membuat paket-paket wisata tematik dengan melibatkan desa, obyek, komunitas, dan potensi lain di sekitar candi.
”Tidak lagi berpikir dengan satu obyek candi, saat ini, kami harus berpikir bagaimana meningkatkan gairah ke kunjungan ke kawasan besar Borobudur,” ujarnya.
Upaya meningkatkan kunjungan tersebut dilakukan PT TWCBPRB dengan membangun, atau membuka destinasi, potensi baru yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Salah satu wahana baru tersebut adalah Borobudur Edupark.
Di wahana yang sebelumnya bernama Nakula Sadewa Edupark ini, pengunjung nantinya bisa belajar tentang seni pahat, seni yang juga telah ikut membangun Candi Borobudur, dan belajar tentang sebagian cerita relief di candi.
”Borobudur Edupark kami maksudkan sebagai wahana, tempat di mana wisatawan bisa memperdalam ilmu, pembelajaran tentang Candi Borobudur,” ujarnya.
Direktur Borobudur Edupark I Nyoman Alim Mustapha mengatakan, Nakula Sadewa Edupark sebelumnya telah memiliki ribuan patung, tiruan candi, dan tiruan relief dari sejumlah candi di Kabupaten Magelang. Namun, semua koleksi tersebut dinilainya masih belum cukup bercerita tentang Candi Borobudur.
”Saat ini, baru sekitar 5 persen koleksi patung yang bisa menerangkan, memberi gambaran tentang Candi Borobudur,” ujarnya. Berdasar pada kondisi tersebut, dia pun berencana menambah lebih banyak koleksi yang memuat cerita tentang Candi Borobudur.
Sejak awal datang ke Magelang di tahun 1967, Mustapha sempat membagi ilmu tentang seni pahat ke sejumlah SD di Kabupaten Magelang, dalam bentuk pelajaran ekstrakurikuler. Namun, karena kesibukan dan sejumlah alasan lain, kegiatan tersebut terhenti.
Namun, Mustapha tetap beranggapan bahwa keahlian memahat wajib untuk diajarkan, diteruskan ke kalangan generasi muda. Oleh karena itu, di Borobudur Edupark, dia pun juga membuka kesempatan bagi pengunjung untuk melihat dan belajar tentang seni pahat.