Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat perlu diimbangi dengan literasi digital. Perlu kerja sama banyak pihak untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan platform penyedia layanan pendidikan Ruangguru membuat Ruang Literasi Digital. Publik dapat mengakses berbagai materi peningkatan keterampilan digital secara gratis di platform tersebut.
Ruang Literasi Digital merupakan platform berisi 50 video edukasi tentang dunia digital. Selain video, publik juga dapat belajar kecakapan digital melalui gelar wicara, siniar (podcast), kuis, dan lembar soal di platform itu. Adapun Ruang Literasi Digital diintegrasikan dengan aplikasi Ruangguru.
Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonifasius W Pudjianto, perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat perlu diimbangi dengan literasi digital. Adapun literasi digital dimaknai sebagai kemampuan mengakses, memahami, membuat, mengomunikasikan, serta mengevaluasi berbagai informasi di dunia digital.
”Namun, menurut Survei Literasi Digital Indonesia 2020 di 34 provinsi, literasi digital masyarakat Indonesia masih ada di level sedang,” kata Bonifasius dalam konferensi pers daring, Rabu (10/11/2021).
Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat perlu diimbangi dengan literasi digital.
Survei itu mengukur empat sub-indeks dengan skor 1-5. Keempatnya adalah Informasi dan Literasi Data (3,17), Komunikasi dan Kolaborasi (3,38), Keamanan (3,66), serta Kemampuan Teknologi (3,66).
Menurut Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Badan Pusat Statistik, skor Indonesia adalah 5,59 dari skor tertinggi 10. Sementara itu, Indeks Pembangunan Teknologi, Informasi, dan Teknologi oleh International Telecommunication Union (ITU) pada 2017 menyatakan Indonesia berada di peringkat ke-111 dari 176 negara.
Pemerintah pun menargetkan agar 50 juta orang Indonesia mendapatkan literasi digital hingga 2024. Kerja sama dengan beragam pihak dilakukan untuk mencapai target ini.
Edukasi sejuta orang
Pendiri dan Direktur Operasional Ruangguru Iman Usman mengatakan, Ruang Literasi Digital menargetkan melakukan literasi digital terhadap satu juta orang. Mereka termasuk siswa berusia 10-18 tahun, guru, orangtua siswa, dan masyarakat umum.
Ia menambahkan, materi yang tersedia dibuat menarik dan interaktif untuk audiens. Selain menyediakan materi literasi digital di aplikasi, pelatihan terhadap siswa akan dilakukan. Tujuannya agar siswa tersebut dapat menjadi agen kampanye literasi digital. Guru juga diharapkan mengintegrasikan materi literasi digital di ruang kelas.
”Literasi digital menjadi penting karena etika atau norma yang ada (di dunia nyata) seakan hilang saat berinteraksi di ruang digital. Orang-orang kerap berlindung di balik anonimitas (ketika mengomentari sesuatu di ruang digital),” tutur Iman.
Kepala Kebijakan Publik Ruangguru Amri Ilmma mengatakan, salah satu materi yang ada di Ruang Literasi Digital ialah keamanan digital. Publik akan diberi pemahaman tentang cara melindungi rekam jejak digital, data diri dan orang lain, hingga cara menghindari penipuan digital.
Selain itu, ada pula materi tentang budaya digital, kecakapan menggunakan media digital, serta etika dalam dunia digital. ”Semua konten dikemas secara menarik, misalnya dengan tayangan situasi komedi, kuis, talkshow, dan podcast. Itu bisa diakses di aplikasi Ruangguru secara gratis,” kata Amri.
Bonifasius menambahkan, pemerintah bakal menyelesaikan penyediaan koneksi internet ke desa-desa di Indonesia pada 2022. Ada sekitar 12.500 desa di Indonesia yang belum memiliki koneksi internet 4G. Sementara itu, koneksi internet di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta daerah dengan kondisi geografis menantang akan disediakan melalui satelit. Pemerintah berencana meluncurkan Satelit Satria I-III secara bertahap pada 2023 hingga 2030-an.