Siswa SMK dan Berkebutuhan Khusus Ditempa Keterampilan
Siswa SMK dan berkebutuhan khusus kini sedang mengikuti Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) tahun 2021 di Bandung, Jawa Barat. Ini diharapkan dapat memberikan banyak pengalaman dan bekal pengetahuan masing-masing.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 1.339 siswa sekolah menengah kejuruan dan siswa berkebutuhan khusus dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan untuk mengasah kompetensi di ajang Lomba Kompetensi Siswa Nasional tahun 2021. Lomba kompetensi yang digelar tiap tahun ini menjadi ajang bagi siswa dalam menempa diri di bidang keterampilan. Untuk siswa SMK, peserta yang jadi juara nasional bakal mewakili Indonesia dalam kompetisi keahlian tingkat ASEAN, Asia, dan dunia.
Pada tahun ini ada dua jenjang dalam Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) tahun 2021. Ada Lomba Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan yang diikuti 1.074 siswa dan Lomba Kompetensi Siswa Nasional-Peserta Didik Berkebutuhan Khusus diikuti sebanyak 265 siswa. Peserta di tingkat nasional diseleksi secara berjenjang di daerah masing-masing.
Pembukaan LKSN 2021 dilakukan di Bandung pada Senin kemarin. Lomba berlangsung pada 24-30 Oktober 2021 dengan tema ”Bersama Talenta SMK Berprestasi, Melangkah Pasti Membangun Negeri”. Sementara untuk pendidikan berkebutuhan khusus dilaksanakan pada 25-29 Oktober dengan tema ”Berinovasi untuk Kebangkitan Negeri”.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional Asep Sukmayadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan, kegiatan yang dilakukan setiap tahun ini menjadi ajang siswa dalam menempa diri di bidang keterampilan. Kegiatan ini, katanya, dilaksanakan untuk meningkatkan semangat kemandirian sebagai bagian dari aktualisasi nilai-nilai dalam semangat pelajar Pancasila.
Mereka mendapatkan pengalaman praktik kerja yang tidak ternilai, dan itu akan mempercepat prospek karier mereka.
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wardani Sugiyanto menjelaskan, Lomba Kompetensi Siswa SMK dilakukan untuk mendorong peserta didik agar semangat berprestasi serta sebagai upaya mempromosikan lulusan SMK kepada dunia usaha/dunia industri (DUDI) dan pemangku kepentingan lainnya.
”Lomba Kompetensi Siswa adalah jembatan bagi siswa untuk mengasah kompetensi serta menjadi awal petualangan dalam meraih mimpi, menggapai prestasi, dan berpikir serta bertindak produktif berkarakter,” kata Wardani.
Menurut Wardani, pemenang akan mewakili Indonesia pada ajang ASEAN Skills Competition (Kompetisi Keahlian Tingkat ASEAN), Worldskills Asia Competition (Kompetisi Keahlian Tingkat Asia), dan World Skills International Competition (Kompetisi Keahlian Tingkat Dunia). Para peserta diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaik untuk Indonesia.
”Junjung tinggi kejujuran, lakukan lomba dengan penuh sportif sehingga kalian bisa mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa ini dan mari kita dukung bersama yang terbaik dari kalian untuk mewakili Indonesia di ajang internasional,” ujar Wardani kepada peserta.
Sementara itu, Chief Executive Officer WorldSkills International David Hoey mengapresiasi program prioritas Kemendikbudristek pada pendidikan dan pelatihan kejuruan. Pada 85 negara wilayah WorldSkills, David melihat manfaat dari integrasi pengembangan keterampilan di sekolah.
”Mereka mendapatkan pengalaman praktik kerja yang tidak ternilai, dan itu akan mempercepat prospek karier mereka,” ujar David.
Ada 45 bidang lomba kompetisi siswa SMK dan 2 bidang lomba ekshibisi. Dari 45 lomba tersebut dikategorikan menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok konstruksi, teknologi bangunan, dan agribisnis; kelompok seni kreatif dan fashion; kelompok teknologi informasi dan komunikasi; kelompok teknologi manufaktur dan rekayasa; kelompok pariwisata, layanan sosial, dan individual; serta kelompok transportasi.
Lomba bagi peserta didik berkebutuhan khusus ada sembilan kompetisi, yaitu membatik, kriya kayu, tata boga, kecantikan, merangkai bunga, menjahit, teknologi informasi, hantaran, dan kreasi barang bekas. Selain itu, dalam penyelenggaraan LKSN 2021 juga diikuti dengan kegiatan penunjang lainnya, seperti pameran digital, webinar, job matching online, dan berbagi pengetahuan (sharing knowledge). Juri diambil dari sejumlah pihak, seperti para akademisi, dunia usaha/dunia industri, serta para praktisi lainnya.
Siti Fatimah, siswa SMK diKabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengikuti lomba Teknologi Pengolahan Pangan (Food Technology). Pada kompetisi ini, Fatimah berinovasi mengolah singkong menjadi tepung yang nantinya akan digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam pembuatan kue kering atau makanan lainnya.
”Inspirasi ini saya dapatkan dari diri sendiri, guru, serta internet. Target saya dalam lomba ini adalah menjadi juara pertama,” kata Siti.
Sementara itu, Cecillia Astrid, siswa berkebutuhan khusus dari Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Badung, Bali, mengikuti lomba bidang kecantikan karena mempunyai hobi merias dan menyukai dunia seni. ”Saya sering berlatih supaya bisa ikut berkompetisi mengikuti ajang ini,” kata Cecilia.