Presiden: Tingkatkan Sinergi Perguruan Tinggi dengan Industri
Perguruan tinggi di Indonesia harus berperan dalam meningkatkan daya saing bangsa. Untuk itu, perguruan tinggi didorong mampu menghasilkan inovasi dan lulusan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Petugas mengoperasikan salah satu mesin di Laboratorium Teknik 2 Institut Teknologi Sumatera (Itera), Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Senin (27/1/2020).
LAMPUNG SELATAN, KOMPAS — Sinergi antara perguruan tinggi dan pelaku industri harus ditingkatkan sebagai modal berharga untuk menghadapi tantangan di era revolusi industri. Kerja sama itu penting agar perguruan tinggi dapat mencetak lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di masa depan.
Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahan melalui video dalam acara Sidang Terbuka Dies Natalis Ke-7 Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung, Rabu (6/10/2021). Di tengah situasi pandemi Covid-19, acara tersebut digelar luring secara terbatas dan disiarkan daring melalui media sosial.
”Lakukan kerja sama besar-besaran dengan pelaku-pelaku industri untuk mengembangkan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. Dan mendidik mahasiswa untuk menyongsong pekerjaan masa depan (future job) yang terus dinamis dan berubah,” kata Presiden.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri baru di Indonesia, Itera berpeluang mengembangkan strategi dan inovasi dalam bidang pendidikan. Perguruan tinggi tersebut diminta menerapkan strategi yang lebih efisien dan education technology agar mahasiswa bisa belajar pada siapa saja dan tentang apa saja.
KOMPAS/VINA OKTAVIA (TANGKAPAN LAYAR)
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan arahan dalam acara sidang terbuka Institut Teknologi Sumatera dalam rangka Dies Natalis Ke-7 melalui video, Rabu (6/10/2021).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan, institut teknologi mempunyai peran penting sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, juga sebagai pusat munculnya ide-ide yang solutif dan inovatif.
Namun, Indonesia masih mempunyai tugas besar untuk meningkatkan hilirisasi riset di lingkup perguruan tinggi agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. Untuk itu, perguruan tinggi harus membuka pintu kolaborasi dengan industri dan masyarakat.
Pemerintah mendorong perguruan tinggi menggunakan platform Kedaireka untuk meningkatkan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri. Saat ini platform tersebut telah digunakan oleh 19.000 pengguna dengan 16.000 pengguna di antaranya merupakan insan dari perguruan tinggi.
Kemajuan Sumatera
ektor Institut Teknologi Sumatera Mitra Djamal menuturkan, Itera didirikan untuk mencetak tenaga teknik yang berkualitas di Indonesia. Pendirian Itera juga diharapkan mempercepat pembangunan Sumatera.
Untuk mencetak lulusan yang berkualitas, kurikulum pendidikan di Itera berfokus pada empat aspek, yakni hilirisasi sains, adaptasi industri 4.0, kepeloporan, dan program Itera untuk Sumatera. Kurikulum pendidikan di Itera juga disesuaikan dengan Program Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selain itu, Itera juga mengasah keterampilan lunak mahasiswa agar menjadi lulusan yang berkarakter. Salah satunya dengan program asrama dan pembinaan bagi mahasiswa baru. Selama program tersebut, mahasiswa baru dibina agar peduli pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Selama masa pandemi Covid-19, Itera telah menerapkan pembelajaran secara hibrida dengan menggabungkan sistem pembelajaran luring dan daring. Dalam kegiatan pembelajaran, jumlah mahasiswa yang datang di kampus dibatasi maksimal 25 orang per kelas. Sementara mahasiswa lainnya mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.
Itera juga berkomitmen memberikan pendampingan untuk pembangunan daerah.
Mitra menambahkan, Itera mempunyai delapan komitmen untuk mendukung pembangunan di Sumatera, yakni melaksanakan layanan aneka kepakaran kreatif serta hilirisasi karya inovasi sains-teknologi untuk pembangungan daerah dan kesejahteraan masyarakat berbasis pembangunan berkelanjutan.
Itera juga berkomitmen memberikan pendampingan untuk pembangunan daerah, pengembangan wilayah terpadu, dan kawasan ekonomi lainnya. Selain itu, Itera juga akan mempercepat kemajuan daerah di Sumatera melalui peran pendampingan dengan menerapkan prinsip kolaborasi quadruple helix, yakni antara pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, dan komunitas.
Komitmen lainnya adalah melaksanakan program kerja sama asisten peneliti untuk aparatur sipil negara, modernisasi tata kelola pemerintahan pada era government 4.0, dan elaborasi hibah kompetisi antarkabupaten/kota untuk percepatan peningkatan indeks pembangunan manusia. Selain itu, ada pula penyelenggaraan penelitian dan pengabdian masyarakat tematik serta aktualisasi dan ikonisasi setiap provinsi untuk peningkatan daya saing daerah.
DOKUMENTASI HUMAS ITERA
Dua dosen Institut Teknologi Sumatera meneliti sampel meteorit yang ditemukan di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Sumatera Selatan Alamsyah menuturkan, perguruan tinggi bertanggung jawab menghasilkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan mampu mengatasi tantangan di masa depan.
Pemerintah Sumatera Selatan juga bertekad mendukung Itera sebagai lembaga pendidikan tinggi yang akan mencetak tenaga teknik yang berkualitas dan mampu mendukung pembangunan di Sumatera. Dengan adanya Itera, diharapkan pembangunan Sumatera bisa lebih cepat.
Sementara, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia menuturkan, sebagai perguruan tinggi baru di Lampung, Itera telah berkontribusi mendukung pembangunan daerah Lampung. Sinergi dengan pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat harus terus ditingkatkan agar perguruan tinggi tetap berdaya saing di era disrupsi.
Dia berharap, Itera terus berinovasi agar mampu sejajar dan melampaui institut serta perguruan tinggi lain yang lebih tua di Indonesia. Selain itu, Itera juga diharapkan terus berperan dalam pembangunan Sumatera.