Gelar Gebyar Vaksinasi di Sekolah, Sumbar Genjot Capaian Vaksinasi
Vaksinasi bagi siswa terus digenjot. Semua sekolah sudah mulai melakukan vaksinasi bagi siswa.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggencarkan capaian vaksinasi Covid-19 dengan menggelar gebyar vaksinasi di sekolah. Orangtua siswa diimbau mengizinkan anak-anaknya untuk ikut vaksinasi agar pembelajaran tatap muka berlangsung aman.
Gebyar vaksinasi Covid-19 di sekolah-sekolah provinsi ini sudah mulai berlangsung sejak 14 September 2021. Hingga Kamis (23/9/2021), kegiatan terus dilakukan untuk menggenjot capaian vaksinasi remaja yang relatif masih rendah.
”Ini terus kami giatkan bersama dinas pendidikan. Kami buatkan gebyar vaksinasi agar semangatnya kelihatan sehingga terjadi peningkatan capaian. Kalau tidak dibuat gebyar, jalannya biasa saja,” kata Arry Yuswandi, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, di sela-sela gebyar vaksinasi siswa di SMA 10 Padang, Kamis.
Data Dinkes Sumbar menyebutkan, hingga 22 September 2021, jumlah remaja di Sumbar, termasuk siswa SMP-SMA, yang sudah divaksinasi Covid-19 suntikan pertama baru 30.477 orang atau 5,17 persen dari total sasaran 589.723 orang. Untuk suntikan kedua baru menyasar 17.805 orang atau 3,02 persen.
Arry melanjutkan, untuk Padang, misalnya, capaian vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMP-SMA hampir separuh dari target. Siswa yang divaksinasi minimal suntikan pertama sekitar 30.000 orang dari total target 88.226 orang.
Adapun capaian Sumbar (suntikan pertama), hingga 22 September, sebanyak 903.231 orang atau 20,39 persen dari total target 4.408.509 orang. Rinciannya, sumber daya manusia (SDM) kesehatan 40.541 orang (125,16 persen), petugas publik 323.070 orang (76,58 persen), warga lansia 36.464 orang (7,45 persen), masyarakat umum dan rentan 472.680 orang (16,32 persen), dan sisanya pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengatakan, vaksinasi bagi siswa terus digenjot. Semua sekolah sudah mulai melakukan vaksinasi bagi siswa. Sebelumnya, vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan juga sudah tuntas dilaksanakan.
Bagaimana hal yang bersifat anjuran ini menjadi kebutuhan. Bermacam-macam strategi dilakukan sekolah.
”Kami bekerja sama dengan Dinkes dan komponen lain. Kamis ini di SMA 10 Padang dengan Biddokes Polda Sumbar. Jumat besok di SMA 8 Padang dengan Ditlantas Polda Sumbar. Sebelumnya ada dengan OJK, TNI, dan banyak lainnya,” kata Adib.
Adib melanjutkan, vaksinasi terhadap siswa memang tidak boleh diwajibkan. Itu berdasarkan hasil rapat telekonferensi dengan sejumlah kementerian dan gubernur di Indonesia beberapa waktu lalu. Vaksinasi Covid-19 hanya bersifat imbauan, edaran, atau anjuran.
”Itu menjadi tugas kami di daerah. Bagaimana hal yang bersifat anjuran ini menjadi kebutuhan. Bermacam-macam strategi dilakukan sekolah,” ujarnya.
Dari 19 kabupaten/kota di Sumbar, lanjut Adib, hanya Kota Padang yang belum menggelar pembelajaran tatap muka. Sebab, sampai saat ini, Padang masih berstatus PPKM level 4 sehingga belum diperkenankan menerapkan sekolah tatap muka. Dari catatan Kompas, Pemkot Padang sedang menggenjot vaksinasi agar level PPKM segera turun.
Kepala SMA 10 Padang Parendangan mengatakan, sejauh ini dari total 1.005 siswa di SMA ini, ada 653 orang yang belum divaksinasi Covid-19 sehingga mereka ikut serta dalam gebyar vaksinasi di sekolah ini. Adapun semua guru dan tenaga kependidikan sudah divaksin hingga suntikan kedua. ”Mudah-mudahan selesai semuanya hari ini. Kami membuat tiga sesi, untuk kelas X, XI, dan XII,” kata pria yang biasa disapa Dadang ini.
Dadang menambahkan, vaksinasi memang tidak diwajibkan kepada siswa. Namun, sejauh ini, dengan pendekatan, sekolah mendapatkan izin tertulis mengikuti vaksinasi Covid-19 dari semua orangtua siswa. ”Bukan syarat wajib, tetapi untuk kenyamanan proses pembelajaran tatap muka,” ujarnya.