Surabaya Pertimbangkan Relaksasi Aktivitas Sosial Masyarakat
Relaksasi aktivitas sosial masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 yang sedang menurun perlu diimbangi dengan kewaspadaan, disiplin protokol kesehatan, dan menggencarkan program penanganan dan antisipasi.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mempertimbangkan relaksasi aktivitas masyarakat dari berbagai pembatasan karena pandemi Covid-19. Situasi pandemi telah menurun. Cakupan vaksinasi untuk tujuan kekebalan kelompok meluas.
”Secara pelan-pelan dipertimbangkan relaksasi untuk pemulihan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (13/9/2021).
Menurut Eri, situasi pandemi di Surabaya menurun. Klaim itu selaras dengan data pada laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, Senin petang. Menurut asesmen atau penilaian sesuai dengan indikator komprehensif, situasi pandemi di Surabaya mendapat nilai 2. Kian rendah angka, asesmen kian baik. Tingkat tes, telusur, tangani (3T) serta kapasitas respons dinyatakan memadai.
Eri mengatakan, situasi pandemi dinamis. Asesmen bisa berubah memburuk jika aparatur dan warga tidak menjaga situasi. Misalnya, penerapan 3T dan penegakan hukum serta sosialisasi protokol kesehatan kendur. Publik mengabaikan protokol kesehatan sehingga meningkatkan risiko penularan.
Selain itu, cakupan vaksinasi khusus untuk dosis 1 hampir sempurna, yakni 99,7 persen dari jumlah sasaran program tersebut. Hampir 2,212 juta jiwa telah menerima vaksinasi dosis 1. Persentase utuh 100 persen diyakini bisa dipenuhi dalam bulan ini. Untuk dosis 1 dan dosis 2 atau komplet, cakupan persentase hampir 65 persen atau mendekati 1,434 juta jiwa. Vaksinasi komplet memperbesar peluang seseorang selamat dari ancaman fatal Covid-19, termasuk dari serangan mutasi atau varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
”Cakupan vaksinasi yang tinggi kami yakini berkontribusi positif terhadap situasi pandemi yang menurun atau melandai di Surabaya,” kata Eri. Di sisi lain, serangan pandemi sejak Maret 2020 memukul banyak sektor kehidupan masyarakat, terutama sosial ekonomi.
Penghidupan tidak bisa dibiarkan terus lumpuh karena berdampak terhadap kelanjutan atau masa depan masyarakat itu sendiri. Ketika situasi pandemi menurun, pertimbangan relaksasi aktivitas bisa diambil, tetapi perlu memperhatikan perkembangan dan disiplin protokol pencegahan.
Cakupan vaksinasi yang tinggi kami yakini berkontribusi positif terhadap situasi pandemi yang menurun atau melandai di Surabaya. (Eri Cahyadi)
Beberapa sektor telah merasakan relaksasi. Di bidang pendidikan telah diadakan pembelajaran tatap muka terbatas dan disiplin protokol kesehatan. Operasionalisasi pusat perbelanjaan lebih panjang satu jam dari sebelumnya, bahkan sempat berhenti beroperasi.
Makan di tempat
Untuk restoran dan rumah makan, pengunjung sudah bisa makan di tempat, dari sebelumnya hanya bisa bawa pulang makanan. Obyek wisata dan tempat hiburan dengan jumlah terbatas sudah ada yang buka, tetapi masih dalam pengawasan.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo, mengatakan, dalam situasi pandemi yang sedang menurun, aparatur dan masyarakat tetap perlu waspada. Tetaplah berikhtiar dengan disiplin protokol kesehatan dan menggencarkan program penanganan dan antisipasi.
”Jangan euforia dengan mengabaikan atau melanggar protokol sehingga meningkatkan risiko penularan kembali,” kata Windhu.
Situasi pandemi yang menurun telah dirasakan sejak Agustus. Dua bulan sebelumnya situasi memburuk, terutama dampak mutasi Delta yang amat cepat menular dan memperburuk kondisi kesehatan pasien. Windhu mengingatkan, aparatur dan masyarakat mewaspadai rebound atau potensi serangan balik varian yang bisa membuat situasi memburuk dengan cepat seperti pada Juni-Juli 2021.