Mendongeng dapat mendorong perkembangan daya imajinasi anak. Selain itu, anak-anak juga terlatih untuk memecahkan masalah.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan mendongeng bagi anak-anak usia dini seharusnya menjadi investasi keluarga untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Karena itu, orangtua harus berkomitmen meluangkan waktu secara rutin mendongeng untuk anak, bukan mencari waktu luang untuk mendongeng.
Mendongeng memiliki banyak manfaat bagi anak-anak di antaranya dapat membantu anak memperkaya kosakata, meningkatkan rasa percaya diri, dan membantu mempelajari bahan bacaan yang sulit.
Studi juga menunjukkan adanya korelasi mendongeng dengan pembentukan nilai moral dan karakter. Melalui dongeng, orangtua memberikan afirmasi positif nilai-nilai kehidupan yang membantu memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.
Untuk mendukung tradisi mendongeng bagi anak yang dilakukan orangtua, Nestlé Dancow menghadirkan kembali Dongeng Aku dan Kau dengan tema ”Indonesia Mendongeng” yang mengangkat dongeng asli Indonesia. Dongeng ini kaya dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang penting untuk diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini.
Psikolog Klinis Ratih Ibrahimdi acara peluncuran Dongeng Aku dan Kau: Indonesia Mendongeng, Kamis (2/9/2021), mengatakan, kegiatan mendongeng jadi stimulasi tepat dan asyik untuk mengoptimalkan seluruh dimensi tumbuh kembang anak sejak usia dini. ”Membacakan dongeng rakyat Indonesia juga akan membantu anak mengenal dan mengapresiasi budaya kita. Ia akan belajar tentang nilai-nilai moral serta karakter positif seperti keberanian, kasih sayang, dan kepedulian. Mendongeng jadi momen menyenangkan bersama orangtua yang akan dikenang anak sampai usia dewasanya nanti,” kata Ratih.
Ratih mengatakan, mendongeng dapat mendorong perkembangan daya imajinasi anak. Selain itu, anak-anak juga terlatih untuk memecahkan masalah.
Kemampuan anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah umumnya muncul pada usia 18-24 bulan. Memasuki masa toddler dan prasekolah (3-6 tahun), kemampuan kognitif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial anak berkembang pesat serta menjadi fondasi perkembangan kognitif.
Agar stimulasi yang diberikan melalui mendongeng dapat diterima anak secara maksimal, orangtua juga perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi serta aktivitas anak dan lingkungan penuh cinta dari orangtua.
Pendongeng dan pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni, mengatakan, mendongeng adalah seni mengatakan tanpa mengatakan. Melalui sebuah cerita indah dan menarik, dongeng rakyat Indonesia, ada banyak pesan dan nilai baik yang bisa menjadi pelajaran buat anak-anak.
”Mendongeng banyak manfaatnya. Karena itu, orangtua harus meluangkan waktu, jangan mencari waktu luang. Ini investasi untuk buah hati,” kata Ariyo.
Ariyo memberi tips agar mendongeng dilakukan ketika buah hati siap, tidak sedang bermain atau sibuk dengan kegiatan lain. Demikian pula orangtua juga siap, tidak melakukan pekerjaan lain. ”Dengan meluangkan waktu, bisa fokus untuk mendongeng dengan cerita yang sudah dipilih,” kata Ariyo.
Menurut Ariyo, mendongeng dengan dongeng rakyat Indonesia akan mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kerajinan, gotong royong, berbuat baik, dan menolong orang lain. Hal ini dapat membantu anak dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari. Kisah dongeng Pangeran Palasara, misalnya, dapat mengajarkan anak tentang pentingnya berbesar hati dan berbuat baik pada sesama.
Sementara itu, Brand Manager Dancow Nutritods Lydia Sahertianmengatakan, sebagai ahli tumbuh kembang toddler dan prasekolah, Nestlé Dancow percaya bahwa stimulasi sejak dini sangatlah penting, dan mendongeng memberikan manfaat positif bagi kemampuan kogntif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial anak.
”Karenanya, kami kembali menghadirkan Dongeng Aku dan Kau dengan dongeng-dongeng asli Indonesia yang sangat disukai anak-anak, seperti Kancil dan Kerbau, Pangeran Palasara dan Kluntung Waluh. Melalui 15 cerita dongeng asli Indonesia ini, kami mengajak para orangtua untuk lebih aktif lagi membacakan dongeng kepada anak untuk mempererat hubungan emosi, memberikan stimulasi, serta menjadikan dongeng Indonesia sebagai tradisi tak ternilai bagi orangtua dan anak,” ujar Lydia.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek Muhammad Hasbi menyambut baik Program Dancow Dongeng Aku dan Kau: Indonesia Mendongeng ini. Program ini sejalan dengan visi-misi Kemendikbudristek, khususnya Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang bercita-cita agar setiap anak Indonesia berkesempatan mendengarkan cerita dongeng. Kemendikbudristek pun terus mendorong peningkatan kompetensi mendongeng untuk guru PAUD dan orangtua.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar mengatakan, 15 dongeng asli Indonesia dari berbagai daerah ini mengajarkan nilai kehidupan untuk membantu anak belajar menghadapi tantangan kehidupan di kemudian hari, juga mengajarkan anak semakin tangguh, berintegritas dan bermoral tinggi. ”Lewat program ini diharapkan para orangtua tergerak untuk memperkenalkan dan menceritakan 15 dongeng dan jadi tradisi tak ternilai,” ujar Ganesan.