logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBerjuang dan Bersuara untuk...
Iklan

Berjuang dan Bersuara untuk Mengakhiri Kekerasan

Perempuan Papua hingga kini menghadapi kekerasan ganda. Selain masih kuatnya budaya patriaki yang membuat perempuan rentan mengalami kekerasan di dalam rumah tangga, di luar rumah mereka juga menghadapi kekerasan.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xtb1SIBp1mPST34LMjM7kjvsddk=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F14be3f7b-4e46-481d-80a3-8188f4c1475c_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Kaum perempuan menggunakan noken (tas khas Papua) dalam bakar batu di Kampung Yeleas, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (3/5). Noken atau tas rajutan khas Papua akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Bergerak dalam Sidang UNESCO di Paris, Prancis, tanggal 4 Desember 2012.

Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas sekitar tahun 2015, Jessie Hembring (25) meninggalkan tanah kelahiranya Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, berangkat ke Jakarta. Tujuannya cuma satu, yakni melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dengan modal uang seadanya dari kakaknya, anak ketujuh dari sepuluh bersaudara ini nekad merantau ke kota metropolitan.

Sesampai di Jakarta, dia mendaftarkan diri di salah satu fakultas di Universitas Kristen Indonesia(UKI) Jakarta.  Sebagai perempuan Papua, Jessie berkeyakinan bahwa dengan mengenyam pendidikan lebih tinggi dan mengantongi bekal pengetahuan yang cukup, hal itu mengubah hidupnya sekaligus membawa perubahan bagi keluarga dan kaum perempuan di  daerahnya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000