Pemkot Surabaya Memulai Tahapan Jalur Prestasi Penghafal Kitab Suci
Dinas Pendidikan Surabaya memberikan apresiasi kepada penghafal kitab suci agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu kepada calon peserta didik jalur prestasi penghafal kitab suci.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Surabaya memberikan apresiasi kepada penghafal kitab suci agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kesempatan ini diberikan kepada calon peserta didik baru yang akan mendaftar ke SMP negeri di Kota Surabaya melalui jalur prestasi penghafal kitab suci.
Rangkaian pendaftaran untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur penghafal kitab suci telah dimulai pada Kamis (3/6/2021). Langkah pertama, calon peserta didik baru (CPDB) mengisi formulir keikutsertaan melalui laman https://eoffice.dispendik.surabaya.go.id/penghafal_kitab_suci. Pengisian formulir keikutsertaan ditutup pada Minggu (6/6).
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sekolah Menengah Dispendik Surabaya Tri Aji Nugroho menjelaskan, setelah mengisi formulir keikutsertaan, CPDB langsung otomatis menerima jadwal tes. Untuk tes penghafal kitab suci, Dispendik Surabaya bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.
Dalam tes ini, kami melibatkan pengawas, penyuluh, serta ahli sesuai dengan agama masing-masing.
Jadwal tes Senin (7/6) hingga Rabu (9/6) di Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya. Calon yang lolos tes kemudian akan mendapat sertifikat untuk digunakan mendaftar di jalur prestasi yang dibuka pada 16-20 Juni 2021.
Pada tes yang digelar mulai Senin (7/6/2021), total ada 90 pendaftar calon peserta didik baru yang mengikuti jalur prestasi penghafal kitab suci. Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya Husnul Maram menjelaskan, tes penghafal kitab suci dibagi tiga hari. Hari pertama 44 peserta, hari kedua 40 peserta, dan hari terakhir, Rabu (9/6), sebanyak 6 peserta.
Dalam pelaksanaan tes ini, pihaknya menyediakan beberapa ruangan untuk dijadikan tempat tes. ”Dalam tes ini, kami melibatkan pengawas, penyuluh, serta ahli sesuai dengan agama masing-masing,” kata Husnul.
Penyuluh
Pengawas dari Katolik Kemenag Kota Surabaya, Aloysius Purnomo, mengatakan, pada tes hari pertama ada lima peserta untuk penghafal kitab suci Katolik. Rata-rata peserta memilih Mazmur pada hari raya Pentakosta. ”Satu yang memilih Mazmur Perayaan Natal,” ujarnya.
Purnomo mengungkapkan, sebelum tes, peserta diminta memilih salah satu Mazmur yang sudah ditentukan. Setelah memilih salah satu, peserta diminta mencari, menemukan, dan menghafal Mazmur dan melagukan salah satu tanggapan Mazmur.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo, total pendaftar jalur prestasi penghafal kitab suci sebanyak 90 peserta. Rinciannya, pendaftar Islam 34 siswa, Hindu 11 siswa, Katolik 9 siswa, dan Kristen 36 siswa.
”Secara umum, ketentuan jalur penghafal kitab suci dapat diikuti CPDB yang memiliki kartu keluarga Kota Surabaya serta sudah melakukan validasi dan mendapatkan PIN pendaftaran,” ujarnya.
Berdasar hasil koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, tiap agama mempunyai kriteria hafalan yang berbeda. Agama Islam jumlah hafalan 5 juz di dalam Al Quran. Agama Kristen dengan jumlah hafalan 30 juz Alkitab yang diambil dari materi pelajaran Pendidikan Agama Kristen sesuai Kurikulum Nasional 2013 kelas IV, V, dan VI.
Untuk Katolik, dapat memilih salah satu Mazmur pada hari raya Pentakosta, Natal, Paskah, Harian, Pelindung (peringatan wajib) dan Jumat Agung. Agama Hindu jumlah hafalan sebanyak 10 Sloka Kitab Suci Weda, Konghucu jumlah hafalan delapan Pengakuan Iman dan Keimanan Pokok Agama Konghucu, baik yang bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia.
Untuk Buddha, CPDB dapat memilih salah satu jenis hafalan dari empat pilihan. Pilihan pertama adalah 5 ayat Kitab Suci Dhammapada, kedua adalah 5 Paritta pada Paritta Suci Tripitaka, pilihan ketiga adalah 10 Sutra Pendek (Mahayana), dan terakhir adalah Doa Berkah (Maitreya).