Sivitas Tuntut Pembenahan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya
Sivitas Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya berusaha keras mempertahankan eksistensi satu-satunya kampus kesenian di Jawa Timur tersebut yang terancam bubar karena pengelolaan tidak optimal.
Para penari dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya membawakan sendratari kolosal Bhinneka Tunggal Ika-Tan Hana Dharma Mangrwa dalam rangka Apel Besar Harlah Ke-93 Nahdlatul Ulama di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4/2016).
SURABAYA, KOMPAS — Lebih dari 100 mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta berdemonstrasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur dan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (8/4/2021). Sivitas menuntut pembenahan menyeluruh di kampus karena penanganan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak memenuhi harapan.
Ketua Jurusan Seni Rupa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Mufi Mubaroch sekaligus sebagai koordinator aksi menyatakan, sivitas mengajukan lima tuntutan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim harus bertanggung jawab karena dalam perjalanan pengelolaan sedasawarsa mengakibatkan penyerahan STKW kepada Pemprov Jatim.


