Pembelajaran tatap muka di Kota Magelang akan diawasi secara ketat. Jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan, izin uji coba bisa dicabut.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, akan mengawasi secara ketat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan berlangsung 5-16 April 2021. Pengawasan secara khusus akan dilakukan pada penerapan protokol kesehatan di setiap sekolah.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono, Jumat (2/4/2021), mengatakan, kegiatan pengawasan juga akan dilanjutkan dengan evaluasi yang akan dilakukan setiap tiga hingga empat hari sekali. ”Jika dari hasil evaluasi dinilai terjadi kegagalan penerapan protokol kesehatan, izin pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut akan kami cabut,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, Joko menegaskan, pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan minggu depan benar-benar bersifat uji coba. Realisasi pelaksanaannya tetap bisa berubah sesuai perkembangan situasi di lapangan.
Di Kota Magelang, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan di 30 sekolah yang tersebar di tiga kecamatan. Di tiap kecamatan, uji coba akan dilangsungkan oleh 10 sekolah, yang terdiri dari lima SD dan lima SMP.
Dari hasil pemantauan sementara, Joko mengatakan, sebanyak 30 sekolah tersebut sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Selain sudah memiliki sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan, semua guru di 30 sekolah tersebut dipastikan tuntas divaksinasi Covid-19 minggu ini.
Dalam pelaksanaannya, siswa peserta uji coba hanya akan mengikuti dua jam mata pelajaran per hari. Jumlah siswa yang hadir pun sangat dibatasi. ”Demi menghindari kerumunan, jumlah siswa dalam satu kelas nantinya dibagi menjadi tiga kelompok yang menghadiri uji coba di hari yang berbeda,” ujarnya.
Seusai pembelajaran, Joko mengatakan, setiap siswa juga wajib dijemput oleh wali murid masing-masing. Sekolah diharapkan tidak sembarangan membiarkan siswa naik angkutan umum karena hal ini berisiko memicu terjadinya penularan Covid-19 pada murid.
Sama seperti diungkapkan oleh Joko, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, pembelajaran tatap muka yang akan berlangsung 5-16 April ini hanyalah sebatas uji coba yang nantinya juga dievaluasi.
Pelaksanaan kegiatan belajar secara tatap muka ini benar-benar harus dikaji dan dilakukan secara hati-hati karena pertemuan langsung antara siswa dan guru berpotensi memicu terjadinya kluster penularan Covid-19 baru.
Sekolah pun harus benar-benar melakukan pengawasan secara ketat dan memastikan protokol kesehatan benar-benar berjalan di dalam ataupun di luar kelas. ”Dalam hal mencegah terjadinya kerumunan, misalnya, sekolah pun harus tegas memastikan agar para siswa tidak berkumpul atau berkerumun saat jam istirahat,” ujarnya.
Di Kabupaten Magelang, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di lima sekolah, yaitu SMA Van Lith di Kecamatan Muntilan, SMK Negeri di Kecamatan Ngablak, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kecamatan Tegalrejo, SMP Negeri 1 di Kecamatan Mungkid, dan Madrasah Tsanawiyah (MTsN) di Kecamatan Grabag.
Uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang hanya berlangsung selama empat jam per hari. Adapun jumlah siswa peserta pembelajaran tatap muka pun sangat dibatasi, yakni hanya 15-16 orang per kelas.