Selama pandemi, guru telah berusaha maksimal mengajarkan murid melalui daring. Namun, durasi belajar jauh lebih sedikit dibanding tatap muka. Hasil dari belajar daring tidak maksimal dibanding tatap muka.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh menyiapkan prosedur standar operasi penerapan sekolah tatap muka. Pihak sekolah melengkapi fasilitas kesehatan, menerapkan protokol kesehatan, dan membentuk satuan tugas sebagai syarat pelaksanaan belajar tatap muka.
Kepala UPTD Balai Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Dinas Pendidikan Aceh Teuku Farial dalam seminar virtual ”Covid-19 dan Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka”, Jumat (13/11/2020), menuturkan, meski belum ada izin penerapan sekolah tatap muka, pihaknya terus melakukan persiapan.
”Dalam konteks persiapan, kami merumuskan SOP, seperti melengkapi fasilitas kesehatan, meningkatkan pemahaman, dan pembentukan satgas di tingkat sekolah,” kata Farial.
Farial menambahkan, sebelum pembelajaran tatap muka digelar harus dipastikan sekolah memiliki kesiapan sehingga sekolah tidak menjadi area penyebaran virus korona.
Kita menunggu perkembangan sampai status daerah menjadi hijau. Kami belum bisa ambil keputusan kapan akan digelar tatap muka. (Teuku Farial)
Sejauh ini Dinas Pendidikan Aceh belum memperoleh izin penerapan pembelajaran tatap muka dari satuan tugas penanganan Covid-19. Dari 23 kabupaten di Aceh belum ada satu pun status hijau.
”Kami menunggu perkembangan sampai status daerah menjadi hijau. Kami belum bisa ambil keputusan kapan akan digelar tatap muka. Namun, persiapan terus kami lakukan,” kata Farial.
Melalui aplikasi
Provinsi Aceh menerapkan belajar daring sejak akhir Maret 2020. Selama masa pandemi, siswa belajar jarak jauh melalui aplikasi.
Ketua Biro Pengembangan Profesi Guru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Juanda mengatakan, selama pandemi guru telah berusaha maksimal mengajarkan murid melalui daring. Namun, durasi belajar jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tatap muka.
Sekolah memastikan punya fasilitas dan SOP tanggap darurat. (Juanda)
Oleh karena itu, kata Juanda, sebagian sekolah menggelar pembelajaran tatap muka khusus bagi siswa kelas tiga yang bersiap hadapi ujian akhir.
”Beberapa sekolah mulai menerapkan tatap muka dengan protokol kesehatan. Sekolah memastikan punya fasilitas dan SOP tanggap darurat,” kata Juanda.
Juanda menuturkan harus benar-benar menaati protokol kesehatan jika menerapkan sekolah tata muka.
Raihan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia Aceh, menuturkan 394 orang anak di Aceh terpapar Covid-19. Sebagian besar adalah anak di usia sekolah. Raihan mengatakan, apabila sekolah tatap muka digelar, kesehatan harus menjadi prioritas utama.
Hingga Jumat (13/11/2020) jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Aceh sebanyak 7.842 orang. Sebanyak 6.290 orang sembuh dan 292 orang meninggal dunia. Setiap hari kasus baru ditemukan, tetapi grafiknya tidak tinggi seperti bulan lalu.