Perkembangan teknologi informasi digital yang demikian pesat dapat menjadi media yang lebih efektif dalam menyebarkan ilmu. Wapres Ma’ruf Amin berpesan agar teknologi juga dimanfaatkan menyebarkan ilmu agama.
Oleh
FX LAKSANA AS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak lulusan perdana Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara di Serang, Banten, untuk memanfaatkan teknologi digital guna menyebarkan ilmu. Cara ini diharapkan efektif menjangkau umat Islam secara lebih luas.
”Saya berharap saudara sekalian dapat meng-khidmah-kan ilmunya dengan bahasa yang mudah dipahami dan memanfaatkan media yang familiar di masyarakat luas,” kata Wapres dalam pidato wisuda perdana Sekolah Tinggi Ilmu Fikih Syekh Nawawi Tanara (STIF Syentra), Sabtu (26/09/2020).
Pidato Amin disampaikan secara virtual. Ketua STIF Syentra, Siti Haniatunnisa, dan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Syeikh Nawawi Tanara, Siti Ma’rifah, hadir selaku tuan rumah dalam kesempatan itu.
Perkembangan teknologi informasi digital yang demikian pesat, Wapres Amin melanjutkan, dapat menjadi media yang lebih efektif dalam menyebarkan ilmu. Dengan demikian, umat Islam akan banyak mendapatkan informasi pengetahuan agama yang moderat, dinamis, dan metodologis.
STIF Syentra, masih menurut Wapres, memiliki desain akademik yang memberikan bobot lebih banyak pada ilmu-ilmu keagamaan, khususnya ilmu fikih yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah. Mahasiswa diajarkan bukan hanya aspek pengetahuan saja, melainkan juga aspek pengamalan dan pengembangan. Mahasiswa dilatih melakukan analisis dari perspektif fikih terhadap permasalahan aktual sehingga bisa mengurai dan mencarikan solusi.
Kitab-kitab yang dijadikan rujukan merupakan kitab-kitab dari para ulama yang otoritatif di bidangnya, terutama kitab-kitab yang dikarang para ulama Nusantara, khususnya Syeikh Nawawi Banten. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa lulusannya dapat menjadi kader ulama yang betul-betul menguasai ilmu keagamaan, berpandangan moderat, mempunyai jiwa pengembangan ilmu, dan mempunyai kemampuan metodologis dalam menganalisis suatu masalah.
”Penyiapan kader ulama yang betul-betul menguasai ilmu keagamaan mendalam merupakan kebutuhan yang sangat urgen saat ini, yaitu para ulama yang pandangan keagamaan dan fatwa-fatwanya betul-betul sesuai dengan ajaran Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga patut untuk diikuti oleh umat Islam,” kata Wapres Amin.
Jangan sampai terjadi, Wapres Amin menambahkan, orang yang belum berkriteria ulama dijadikan rujukan dan panutan dalam masalah keagamaan. Sebab, dampaknya adalah materi yang disampaikan dan difatwakan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam kesempatan itu, Wapres Amin juga meluncurkan pemanfaatan akses internet BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pembelajaran jarak jauh dan mobileBaitul Maal wat-Tamwil (BMT) STIF Syentra. Ini merupakan bentuk respons kampus dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, menghilangkan kesenjangan digital, serta bukti konkret implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi STIF Syentra sebagai institusi pendidikan yang bergerak terhadap konsentrasi ekonomi syariah.
Mengutip siaran pers STIF Syentra, Siti Haniatunnisa dalam sambutannya mengatakan, acara wisuda tersebut merupakan prosesi akhir dari kegiatan akademik sebuah perguruan Tinggi. Oleh karena itu, sepantasnya apabila acara ini kita laksanakan sebagai bentuk pengukuhan prestasi akademik yang telah dicapai dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan satu tahapan dalam meraih cita-cita.
”Mudah-mudahan ini dapat memberikan motivasi kepada para wisudawan dan wisudawati dalam melanjutkan perjuangan menggapai masa depan yang lebih baik,” kata Haniatunnisa.
Dalam kesempatan yang sama, Siti Ma’rifah mengatakan, STIF Syentra merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, STIF Syentra akan terus mengupayakan dan meningkatkan pembinaan sehingga menghasilkan lulusan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
”Kami sadar bahwa tugas kami adalah mengupayakan untuk terus meningkatkan pembinaan, khususnya pada perguruan tinggi ini, agar kualitas lulusannya dapat dibanggakan serta kiprah alumni di tengah-tengah masyarakat dapat semakin dirasakan manfaatnya,” tutur Ma’rifah.
STIF Syentra hari ini menggelar wisuda sarjana Strata 1 sebanyak 31 orang. Ini merupakan angkatan pertama di STIF Syentra, yang terdiri dari 24 orang berasal dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dan 7 orang berasal dari Program Studi Hukum Keluarga Islam.
Diresmikan pada 2016, STIF Syeikh Nawawi Tanara yang merupakan bagian dari Yayasan Perguruan Tinggi Syeikh Nawawi Tanara. Wisuda tahun ini merupakan wisuda perdana angkatan I.