Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (31/8/2020), menekankan pada anak-anak di rusun sewa Penjaringan Sari, Surabaya, agar tidak menonton konten pornografi sekaligus mengurangi bermain gim yang tidak penting.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada anak-anak Rumah Susun Penjaringan Sari di Taman Kunang-kunang, Surabaya, Senin (31/8/2020). Pada kesempatan itu, anak-anak diminta tidak menonton konten pornografi sekaligus mengurangi bermain gim yang tidak penting.
”Ayo ikuti ibu ya. Saya berjanji stop melihat film pornografi. Saya juga berjanji mengurangi main gim karena saya ingin berhasil dan sukses,” kata Wali Kota Risma, yang kemudian diikuti oleh anak-anak Rusun Penjaringan Sari itu.
Pada kesemaptan itu, Risma juga mengajak mereka berjanji untuk berbakti kepada kedua orangtuanya, supaya berhasil dan sukses ke depannya. ”Ayo dibuktikan bahwa arek-arek Penjaringan Sari luar biasa. Coba ikuti ibu lagi ya…. Aku arek Penjaringan Sari berjanji berbakti kepada orangtua dan berupaya agar berhasil dan sukses demi membahagiakan orangtuaku, bangsa, dan negaraku,” katanya, yang kemudian diikuti lagi oleh puluhan anak-anak yang hadir.
Ibu kalian harus bangun tengah malam karena kalian menangis minta susu, mereka bangun demi kalian. Bahkan, ketika kalian sudah sekolah, orangtua harus pinjam ke mana-mana supaya bisa beli buku, beli seragam sekolah. Apakah kalian pernah membayangkan itu anak-anakku. (Tri Rismaharini)
Saat itu, Wali Kota Risma juga mengajak kepada anak-anak kilas balik bagaimana dulu mereka di kandung oleh ibunya selama sembilan bulan. Mereka dibawa ke mana-mana hingga bekerja. Kemudian ibunya melahirkan dan harus merawatnya dari kecil hingga besar dan bahkan hingga sekolah.
Risma kembali mengungkap kondisi serta perlakuan orangtua pada anak saat masih kecil. ”Ibu kalian harus bangun tengah malam karena kalian menangis minta susu, mereka bangun demi kalian. Bahkan ketika kalian sudah sekolah, orangtua harus pinjam ke mana-mana supaya bisa beli buku, beli seragam sekolah. Apakah kalian pernah membayangkan itu anak-anakku,” ujarnya.
Menurut Risma, mereka sabar merawat anak-anak karena ingin anak-anaknya sukses dan kehidupannya bisa lebih baik. Oleh karena itu, ia mengajak kepada anak-anak itu untuk menguatkan tekad supaya bisa berhasil dan sukses.
”Kalau kalian bisa jadi menteri, pasti orangtua akan terangkat dari rumah susun ini. Kalau kalian bisa berhasil dan sukses, kalian bisa beli mobil dan rumah besar. Ayo keinginan kalian harus kuat,” ujarnya.
Lantas, bagaimana caranya supaya bisa sukses dan berhasil. Risma pun memberikan cara dan triknya kepada mereka. Menurut dia, saat ini anak-anak adalah pelajar sehingga tugasnya adalah belajar dan terus berdoa kepada Tuhan supaya bisa berhasil.
”Paling penting, jangan gampang goyah ketika dipengaruhi oleh teman-temanmu. Jadi, ketika ada teman mengajak main gim, bilang saja mau belajar, ketika ada yang mengajak nonton film porno, maaf aku belajar dulu. Jika terus konsisten seperti itu, maka yakinlah Tuhan akan memberikan keberhasilan untuk kalian semuanya,” ujarnya.
Salah satu trik lainnya, lanjut dia, harus disiplin dan pintar mengatur waktu. Jadi, ketika ada yang pintar belajarnya 3-4 jam. ”Sebenarnya tidak ada orang yang bodoh dan pintar, yang ada hanya orang malas dan rajin,” kata Risma.
Memantau perkembangan
Selain itu, Wali Kota Risma juga menitipkan anak-anak itu kepada para orangtuanya, terutama ibu-ibunya yang saat itu juga hadir dalam pengarahan itu. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta kepada ibu-ibu mereka untuk terus memantau perkembangan anak-anaknya karena godaannya saat ini cukup besar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Antiek Sugiharti mengatakan, acara ini adalah pengarahan dan penguatan langsung dari Wali Kota Risma kepada anak-anak rusun Penjaringan Sari.
Diharapkan mereka tidak lagi terjerumus dan tidak tergoda kepada hal-hal yang tidak diinginkan bersama, terutama tidak membuka situs-situs terlarang. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam itu dihadiri oleh 150 anak dan puluhan orangtua. ”Acara seperti ini upaya dari Wali kota untuk memberikan penguatan kepada anak-anak,” kata Antiek.
Selain memberikan pengarahan semacam ini, Antiek juga mengaku akan meminta Diskominfo Surabaya untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo. Tujuannya tentu untuk memblokir akses situs-situs terlarang sehingga anak-anak ini tidak bisa lagi membuka situs tersebut. ”Yang pasti, pengarahan semacam ini akan terus kami lakukan ke berbagai tempat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya Maria Ekawati Rahayu mengatakan, saat ini warga Surabaya yang sudah masuk daftar tunggu untuk bisa mendapat jatah di rumah susun sewa sebanyak 7.215 orang. Saat ini, 21 rumah susun sewa yang dikelola Pemkot Surabaya dihuni sekitar 3.500 orang. Masing-masing rusunawa yang berlantai tiga ini rata-rata diisi 100-150 kepala keluarga.