Pelajar SD dan SMP di Surabaya Belajar Melalui Televisi Lokal
Pemerintah Kota Surabaya menggandeng dua stasiun televisi lokal dalam menyediakan akses literasi pembelajaran dalam jaringan untuk pelajar jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya menggandeng dua stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi pembelajaran dalam jaringan. Akses literasi melalui televisi lokal dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pelajar jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo di Surabaya, Rabu (5/8/2020), mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak-anak. Salah satunya melalui akses pembelajaran di televisi.
Semua dilakukan supaya kualitas pembelajaran bagus, siswa tidak bosan karena pembelajaran digelar dengan menarik. (Supomo)
Selama siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), kata Supomo, Pemkot Surabaya pun terus melakukan persiapan serta uji coba, termasuk simulasi, ketika sekolah kembali dibuka. Salah satu alternatif agar siswa, wali murid, dan guru memiliki wawasan dalam proses pembelajaran di era digital, dengan memfasilitasi pembelajaran melalui televisi lokal.
Sebenarnya selama ini Dispendik Surabaya sudah menyediakan akses literasi belajar bagi siswa jenjang SD dan SMP, baik itu melalui online maupun offline, dengan memberikan tugas setiap minggu kepada anak-anak. ”Semua dilakukan supaya kualitas pembelajaran bagus, siswa tidak bosan karena pembelajaran digelar dengan menarik,” katanya.
Supomo menjelaskan, para pengajar di program belajar melalui televisi tersebut diisi oleh para guru berdasarkan mata pelajarannya. Pengajar berasal dari sekolah negeri ataupun swasta di Surabaya. Pihaknya juga telah mengatur jadwal mata pelajarannya sedemikian rupa. ”Ada guru dari sekolah negeri, ada juga guru dari swasta, bergantian jadwalnya. Pelaksanaan dimulai Senin (3/8/2020),” ujarnya.
Pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan televisi, menurut Supomo, kemungkinan dilanjutkan meski pandemi Covid-19 telah berakhir. Apalagi sistem pembelajaran melalui televisi kemungkinan masih diminati siswa SD dan SMP. Tentu Dispendik Kota Surabaya terus menggali dan mencari metode atau pola pembelajaran untuk meningkatkan semangat siswa dalam menuntut ilmu.
Siswa sangat antusias
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Surabaya Mamik Suparmi menjelaskan, Pemkot Surabaya menggandeng dua stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi belajar. Televisi itu adalah TV-9 bagi siswa jenjang SMP dan SBO TV untuk pelajar SD.
”Antusiasnya luar biasa. Saat interaktif, banyak sekali yang telepon. Anak-anak sangat senang dengan pembelajaraan lewat televisi,” katanya.
Bahkan, kata Mamik, sebelum mengakhiri pembelajaran, guru selalu memberikan layanan tanya jawab interaktif bagi siswa. Mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada pengajar melalui telepon interaktif. Tak hanya itu, sebelum menutup pembelajaran, guru selalu memberikan penugasan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan Minggu depan.
Sistem pembelajaraan melalui televisi memiliki penilaian formatif, dengan salah satu indikator pencapaiannya, siswa secara interaktif menjawab pertanyaan guru melalui telepon interaktif.
Mamik menambahkan, untuk tahapan belajar melalui televisi sendiri dimulai dari salam pembuka, motivasi dan apersepsi, materi inti, serta tanya jawab atau penilaian formatif. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan atau rangkuman singkat pembelajaran hari ini. Sesi terakhir adalah penugasan untuk pertemuan berikutnya dan salam penutup.