logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanUpaya Pelestarian Batik Tak...
Iklan

Upaya Pelestarian Batik Tak Berujung

Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia. Namun, isu klaim batik sebagai bagian budaya negara lain masih muncul.

Oleh
Mediana
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2-UnvhAI_y-cjGUktR3kdJoF8Cs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FDSC01141_1594727603.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Batik tulis yang dipajang di galeri Batik Sungsang, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (14/7/2020). Galeri berada dalam area Kampung Batik Tulis Giriloyo.

JAKARTA, KOMPAS — Klaim batik sebagai bagian dari negara lain kembali viral. Ini menunjukkan masih ada pekerjaan rumah terkait upaya pelestarian budaya yang belum tuntas.

Sebelumnya, pada Minggu (12/7/2020), media asal China, China Xinhua News, mengunggah postingan video berdurasi 49 detik. Unggahan itu disertai keterangan, ”Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di China. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern #AmazingChina.”

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000