11.835 Paket Sembako untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas di Jabodetabek
Pemerintah menyediakan 11.835 paket sembako untuk warga lanjut usia dan penyandang disabilitas yang terdampak Covid-19. Mereka diharapkan dapat berdaya selama masa pendemi sebagaimana kelompok-kelompok lain.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berjanji seluruh masyarakat yang terdampak Covid-19 mendapatkan bantuan sosial sembako, termasuk kelompok rentan seperti warga lanjut usia dan penyandang disabilitas. Ada 11.835 paket sembako untuk didistribusikan kepada kelompok ini yang terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
Untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran, selama dua hari berturut-turut, Jumat hingga Sabtu (24-25/4/2020), Menteri Sosial Juliari P Batubara meluncurkan bansos sembako untuk warga lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.
”Kami meminta tim pendataan calon penerima bansos dari pemerintah daerah benar-benar turun ke bawah dan melihat kondisi terkini sehingga mengurangi kemungkinan salah sasaran,” ujar Mensos Juliari kepada Kompas, Minggu (26/4/2020), di Jakarta.
Menurut Juliari, bantuan terhadap warga lansia dan penyandang disabilitas membuktikan bahwa selain masyarakat umum, Kementerian Sosial akan memberi perhatian terhadap masyarakat kelompok rentan dan memiliki kebutuhan khusus. ”Jadi, jangan luput dari perhatian kita,” katanya.
Menanggapi informasi masyarakat bahwa ada distribusi bansos yang salah sasaran karena data penerima bansos tidak berdasarkan masukan dari tiap wilayah, Juliari menegaskan pemerintah di tingkat paling bawah harus menyelesaikan masalah tersebut. Jika memang ada kasus seperti itu, Juliari meminta masalah tersebut segera diselesaikan pemerintah di tingkat bawah, yakni ketua RT/RW, dengan cara dimusyawarahkan.
”Kalau yang sudah pernah dapat sebelumnya, ya enggak usah diberikan lagi,” ujar Juliari yang Sabtu petang melakukan inspeksi mendadak ke PT Pos di Kantor Pos Curug, Tangerang, Banten, untuk memastikan bantuan tunai Covid-19 tepat sasaran.
Menurut Juliari, dari hasil sidak ke Kantor Pos Curug, penerapan pembatasan sosial pada saat penyaluran sudah dilakukan. Dia berharap kondisi demikian bisa dipertahankan ke depan saat pembagian bansos berikutnya.
Pada Sabtu pekan lalu, Mensos meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden untuk 7.072 penyandang disabilitas, yang dilakukan di Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa Frobel Montessori, Jakarta Timur. Bansos diserahkan secara simbolis untuk wilayah Jabodetabek ke kepala dinas sosial masing-masing daerah.
Sebelumnya, Jumat, Mensos meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden kepada 4.763 lanjut usia di Pusat Santunan Keluarga (Pusaka) As-Salam, Johar Baru, Jakarta Utara.
Juliari mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap lanjut usia sehingga bansos ini sampai ke lansia. ”Kita pastikan, di bulan Ramadhan, lansia mendapatkan bahan makanan yang baik dan bergizi agar terhindar dari pandemi Covid-19,” kata Juliari.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat menyampaikan, paket bansos sembako senilai Rp 300.000 yang terdiri dari beras, minyak goreng, kecap, sambal, mi instan, kornet, sarden, susu, teh celup, dan sabun mandi disalurkan dua kali dalam sebulan. Bansos sembako ini disalurkan selama tiga bulan mulai April 2020.
Adapun distribusi bansos sembako bagi warga lansia disalurkan melalui 94 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU). Sementara bansos sembako untuk penyandang disabilitas disalurkan melalui 20 LKS PD, 13 organisasi sosial penyandang disabilitas, dan 8 kabupaten/kota.
Selain di wilayah DKI Jakarta, Kementerian Sosial juga segera menyalurkan bansos tunai untuk 146.181 warga lansia dan 132.895 penyandang disabilitas di luar Jabodetabek.