Paket Sembako Jabodatebek Disalurkan Dua Minggu Sekali
Untuk membantu masyarakat ekonomi bawah di saat pandemi, Kementerian Sosial membagikan paket sembako kepada 1,3 juta keluarga penerima manfaat.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Sosial memastikan penyaluran bantuan sosial untuk membantu warga di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi, yang terdampak Covid-19 akan disalurkan selama tiga bulan berturut-turut dari April hingga Juni 2020. Bantuan tersebut berupa paket sembako senilai Rp 600.000 per bulan, per keluarga dan akan disalurkan setiap dua minggu sekali.
Untuk wilayah DKI Jakarta alokasi bansos paket sembako diberikan kepada 1,3 juta keluarga penerima manfaat, yang penyaluran sudah dimulai sejak Minggu (12/4/2020) hingga saat ini. Sementara untuk Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Bodetabek) akan mulai disalurkan awal pekan depan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras dan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin dalam keterangan pers, Jumat (17/4/2020) di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta.
Isi paket sembako ada 10 item yakni beras 10 kilogram beserta minyak goreng, mie instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, teh celup, dan sabun mandi.
Menurut Pepen, bansos paket sembako senilai Rp 600.000 dibagi dua bagian masing-masing senilai Rp 300.000 per paket, yang penyalurannya dilakukan dua kali sebulan. Isi paket sembako ada 10 item yakni beras 10 kilogram beserta minyak goreng, mie instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, teh celup, dan sabun mandi.
“Untuk Jakarta sudah mulai dulu hampir selesai, dan untuk wilayah Bodetabek kita sedang matangkan data-datanya, dan rencananya Senin, Selasa mulai disalurkan,” kata Pepen.
Dengan penyaluran bansos peket sembako, dua minggu sekali, berarti dalam waktu tiga bulan ada enam kali penyalurannya. Adapun penyaluran diberikan kepada Dinas Sosial masing-masing daerah.
Berita acara dan foto
Untuk memastikan bantuan benar-benar sampai ke penerima bantuan atau tepat sasaran, Kemensos meminta supaya penerimanya adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), di luar penerima Program Keluarga Sejahtera dan Progam Sembako. Penerima bansos selain difoto juga menandatangani berita acara serah terima bantuan.
Namun, apakah bansos tersebut menyasar kelompok rentan seperti disabilitas, Pepen menyatakan Kemensos tidak melihat sampai sejauh itu. “Sepanjang diusulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta dan Bodatebek, kami tidak melihat apakah disabilitas, apakah penerimanya punya kartu keluarga di DKI atau tidak. Kami tidak melihat itu, pokoknya data sekian,” kata Pepen.
Adapun distribusi bansos tersebut akan dilengkapi dengan informasi mengenai protokol kesehatan mencegah penularan virus korona.Penyaluran bansos juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang akan memasukan alamat-alamat penerima bantuan ke sistem operator ojek daring agar penyalurannya langsung ke rumah penerima. “Jadi dengan demikian, tidak perlu ada kerumunan masyarakat yang mengantri bantuan,” ujarnya.
Hartono Laras mengungkapkan bansos paket sembako adalah bagian dari bantuan-bantuan sosial atau jaring pengaman sosial oleh pemerintah, karena ada bansos-bansos lainnya. “Bansos untuk DKI Jakarta dan Bodatebek saya yakin sudah diketahui oleh masyarakat dan juga ditunggu,” paparnya.
Untuk PKH dan Program Sembako, sudah berjalan sebagai program perlindungan sosial untuk masyarakat lapis bawah, tetapi di dalam penanganan Covid-19 dalam Jaring Pengaman Sosial program tersebut ditingkatkan. Dalam arti jumlahnya diperluas dan juga ditingkatkan indeks bantuannya.
Persiapan semua bantuan termasuk kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di Jabodetabek sudah dilakukan. “Kita sudah siapkan semuanya yang berkaitan dengan bantuan sembako yang dilaksanakan Kemensos atas arahan Presiden kepada Menteri Sosial,” tegas Hartono.