BPBD NTB menerbitkan buku "Khutbah Jumat", tentang kebencanaan. Penerbitan dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana bagi masyarakat di NTB. Khotbah dinilai efektif karena bersentuhan langsung dengan semua warga.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) menerbitkan buku "Khutbah Jumat", tentang kebencanaan. Penerbitan dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana bagi masyarakat di NTB. Khotbah dinilai salah satu metode efektif memberi pemahaman tentang bencana kepada warga karena bersentuhan langsung dengan semua lapisan masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahsanul Khalik di Mataram, Selasa (13/8/2019) mengatakan, selain upaya menyampaikan dan memperkenalkan ajaran Islam, penerbitan buku "Khutbah Jumat : Kebencanaan dalam Islam" itu sebagai upaya pemerintah daerah melakukan mitigasi kebencanaan non-struktural melalui pendekatan agama.
"Khotbah dipilih karena sasarannya lebih banyak, hingga masyarakat tingkat bawah. Apalagi masyarakat NTB masih sangat mendengar apa yang disampaikan oleh para ulama melalui mimbar-mimbar khotbah Jumat," kata Ahsanul.
Masyarakat NTB masih sangat mendengar apa yang disampaikan oleh para ulama melalui mimbar-mimbar khotbah Jumat. (Ahsanul Khalik)
Menurut Ahsanul, adanya buku khotbah itu diharapkan semakin mencerahkan dan mendewasakan masyarakat NTB bahwa bencana, baik itu gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, banjir, dan lainnya bukan azab. Sejalan dengan itu, mereka dapat hidup berharmoni dengan sesama manusia, alamat, dan Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Hidup harmoni itu akan menghindari terjadinya bencana sosial kemanusiaan, mencegah amukan alam, sekaligus terhindar dari azab," kata Ahsanul.
Ahsanul memaparkan, pihaknya sudah mencetak 3.000 eksemplar buku. Saat ini buku dalam proses pendistribusian itu. "Sekarang sudah tersebar sebagian di Kota Mataram. Selanjutnya ke daerah lain. Pada tahap awal, kami mencetak 3.000 eksemplar dan akan ditambah sesuai permintaan kabupaten/kota," kata Ahsanul.
Ahsanul menambahkan, buku khotbah tersebut berisi lima materi tentang kebencanaan yakni Perspektif Islam Mengenai Bencana, Mitigasi Bencana dalam Islam, Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana dalam Al-Quran, Hikmah di Balik Bencana, dan Bencana sebagai Tadzkirah atau Peringatan.
Pengurus Masjid Al Istiqomah Lingkungan Kekalik Kijang, Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram A Hadi Suciawan menyambut positif terbitnya buku tersebut. Menurut Hadi, masyarakat NTB sampai saat ini masih truma dengan bencana gempa yang mengguncang Lombok pada 2018 lalu.
Oleh karena itu, kata Hadi, khotbah tentang kebencanaan diharapkan bisa mencerahkan secara spiritual sekaligus memulihkan trauma masyarakat. "Ini juga cara untuk menguatkan hubungan antarsesama manusia yang sebelum gempa mungkin tidak harmonis dan lainnya," kata Hadi.
Hadi mengatakan, mereka sudah membagikan buku khotbah tersebut tidak hanya di Masjid Al Istiqomah, tetapi juga ke sejumlah masjid lain di lingkungannya. "Kami akan mulai gunakan pada ibadah Shalat Jumat minggu ini," kata Hadi.
Pegiat Kebencanaan NTB Nasri menilai, penerbitan buku menjadi upaya yang sangat bagus untuk mengenalkan masyarakat kepada bencana, terutama dari perspektif agama.
"Tetapi ke depan, juga perlu dipikirkan bagaimana agar tidak hanya laki-laki, tetapi kaum perempuan juga bisa mengakses pengetahuan tersebut. Hal itu karena banyak masjid yang tidak ada jemaah perempuannya (ketika shalat Jumat)," kata Nasri.