Pesta Kesenian Bali Momentum Perkokoh Kebudayaan Lokal
Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-41 tahun ini menjadi momentum memperkokoh seni, budaya, dan tradisi Bali yang bersumber dari kearifan lokal warga. Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali 2019 dimulai Sabtu, 15 Juni.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali Ke-41 tahun ini menjadi momentum memperkokoh seni, budaya, dan tradisi Bali yang bersumber dari kearifan lokal warga. Selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali 2019 mulai Sabtu (15/6/2019), kelompok kesenian desa adat atau dikenal sebagai sekeha sebunan juga akan dilibatkan.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana menyebutkan, sekitar 220 pergelaran ditampilkan selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2019. Selain diikuti seniman dari Bali, PKB Ke-41 juga diisi partisipan dari luar Bali, bahkan luar negeri.
”Sebanyak 11 negara mengirimkan wakilnya untuk berpartisipasi dalam PKB 2019,” kata Kun Adnyana dalam jumpa pers pelaksanaan PKB Ke-41 Tahun 2019 di Denpasar, Senin.
PKB yang diselenggarakan rutin setiap tahun dijaga sebagai acara seni dan budaya yang bernilai sejarah.
PKB 2019 mengangkat tema ”Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin”. Tema itu dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya, energi, dan kekuatan unsur semesta, yakni udara, angin, nafas, atau sebutan lainnya. Visualisasi tema pelaksanaan PKB 2019 adalah sosok Anoman yang merupakan figur putra Dewa Bayu dalam pewayangan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, PKB—yang diprogramkan dan diselenggarakan mulai 1979 pada masa kepemimpinan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra—menjadi ruang aktualisasi nilai-nilai seni dan budaya Bali. PKB yang diselenggarakan rutin setiap tahun dijaga sebagai acara seni dan budaya yang bernilai sejarah.
”Pesta Kesenian Bali menjadi momentum menggali, membangkitkan, mengembangkan, dan melestarikan seni, budaya, dan tradisi masyarakat Bali,” kata Koster.
Oleh karena itu, materi PKB diarahkan agar mengangkat seni dan tradisi yang mengakar di masyarakat.
”PKB memberikan ruang kepada kelompok seni sebunan yang berbasis masyarakat desa adat,” ujar Koster.
Bulan Bung Karno
Lebih lanjut Koster mengatakan, penyelenggaraan PKB 2019 berimpitan dengan perayaan Bulan Bung Karno yang dilaksanakan sejak 1 Juni lalu di Taman Budaya, Denpasar. Perayaan Bulan Bung Karno yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Pancasila 1 Juni diisi dengan pameran foto dan pidato Bung Karno dokumentasi ANRI, pameran mural bertemakan Pancasila dan Bung Karno, serta pergelaran seni.
Menurut Koster, PKB Ke-41 juga menjadi ajang perayaan seni budaya, sekaligus momentum penyemaian Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Pelepasan pawai dan pembukaan PKB Ke-41 dijadwalkan dihadiri Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo.
Selain dimeriahkan pergelaran dan pementasan seni, PKB juga diisi pameran kerajinan dan kuliner, lomba, sarasehan, serta lokakarya. Pawai PKB Ke-41 dilaksanakan Sabtu (15/6/2019), di sekitar Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi. Adapun PKB berlangsung mulai Sabtu, 15 Juni, hingga Sabtu, 13 Juli, dipusatkan di kawasan Taman Budaya, Denpasar.
Koster menyatakan, ajang PKB juga menjadi ruang menyosialisasikan dan menerapkan sejumlah kebijakan pemerintah dan regulasi daerah. Beberapa di antaranya visi pembangunan Bali ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, Pergub Bali No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, serta Pergub Bali No 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.