Seniman yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Agus Maladi Irianto (56) tutup usia, Jumat (15/3/2019) dini hari.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Seniman yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Agus Maladi Irianto (56) tutup usia, Jumat (15/3/2019) dini hari. Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar Undip di Semarang, Jumat sore.
Berdasarkan informasi, Agus meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Kota Semarang, pada Jumat pukul 03.25 karena sakit. Almarhum akan disemayamkan di Auditorium Undip Pleburan sebelum dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar Undip.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Undip Nuswantoro Dwiwarno membenarkan kabar duka tersebut. ”Menurut informasi akan dimakamkan siang atau sore ini,” katanya.
Agus Maladi Irianto lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1962. Selain menjadi akademisi di bidang antropologi, Agus juga dikenal sebagai seniman yang menelurkan sejumlah karya, baik teater maupun film, sebagai penulis skenario dan sutradara. Ia pun aktif meneliti kondisi sosial serta kebudayaan di wilayah Jateng.
Buku yang ditulisnya antara lain Tayub: Antara Ritualitas dan Sensualitas (2005), Epistemologi Kebudayaan: Isu Teoritik dalam Karya Etnografi (2009), serta Media dan Kekuasaan: Antropologi Membaca Dunia Kontemporer (2014).
Sejumlah penghargaan yang diterimanya antara lain Aktor Terbaik Nasional Festival Teater Mahasiswa oleh Ditjen Kebudayaan RI (1985), Sutradara Terbaik Festival Teater Mahasiswa Undip (1986), Satya Lencana 20 Tahun dari Presiden RI (2013), dan Penulis Skenario dan Sutradara Film Pendek dan Dokumenter Terbaik oleh Kemdikbud (2014).
Di harian Kompas, Agus juga kerap menjadi narasumber pemberitaan terkait isu-isu kebudayaan. Pada Kamis, 15 Juni 2017, Agus menghadiri Silaturahim dan Sarasehan Budaya ”Merajut Kembali Ruang Berkesenian Semarang” di kantor Kompas Biro Jateng. Kala itu, menurut dia, meskipun Semarang kota dagang, seni dapat dibangkitkan.