MAGELANG, KOMPAS — Sekitar 25.000 anak di Indonesia saat ini belum mendapatkan akses ke pendidikan anak usia dini. Selain karena terkendala jarak dan lokasi geografis, hal ini terjadi karena sebagian orangtua menganggap PAUD bukanlah jenjang pendidikan yang cukup penting bagi tumbuh kembang anak.
”Kebanyakan orangtua yang memiliki anak usia dini menganggap persoalan mengurus anak cukup selesai dilakukan dengan menitipkan anak di tetangga atau ART (asisten rumah tangga) saja,” ujar Pepen Irpan, tenaga ahli PAUD Direktorat Pendidikan dan Agama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, saat ditemui di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018).
Padahal, pengasuhan anak yang dilakukan secara sembarangan oleh pihak selain orangtua berisiko menimbulkan berbagai dampak buruk pada tumbuh kembang anak. Pepen mengatakan, salah satu contoh terjadi di Kota Bogor, di mana anak dari kelompok ekonomi menengah ke atas tidak mendapatkan asupan gizi yang optimal dari ART di rumahnya.
”Dari asupan gizi yang asal-asalan dan tidak dilakukan di bawah pengawasan orangtuanya, maka akhirnya anak tersebut justru mengalami stunting,” ujarnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Pepen mengatakan, pemerintah pun terus berupaya memperbaiki pola pengasuhan dan pendidikan anak di PAUD. Hal ini dilakukan dengan menerapkan pola holistik terintegrasi. Tujuannya yakni memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam meliputi aspek fisik dan nonfisik.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Haryono mengatakan, di Kabupaten Magelang terdapat 880 lembaga yang melaksanakan PAUD. Jumlah itu terdiri dari taman kanak-kanak (TK), kelompok bermain (KB), dan tempat penitipan anak (TPA).
Lembaga-lembaga tersebut, menurut Haryono, sudah tersebar di setiap desa. Namun, tidak semua anak usia dini di Kabupaten Magelang tertampung di lembaga-lembaga tersebut. ”Saat ini, hanya 60 persen anak usia dini yang tertampung di lembaga PAUD di Kabupaten Magelang,” ujarnya.
Sebagian orangtua, menurut dia, memang menyekolahkan anaknya ke lembaga PAUD di Kota Magelang atau Yogyakarta. Namun, sebagian orangtua lainnya masih tetap ada yang menganggap bahwa PAUD bukanlah jenjang pendidikan yang penting bagi anak-anak. ”Sebagian orangtua saat ini memilih untuk menunggu dan langsung mendaftarkan anaknya ke SD,” ujarnya.
Padahal, menurut dia, PAUD juga menjadi jenjang pendidikan yang penting. Melalui tahapan di PAUD, anak-anak dapat belajar lebih dewasa dan bersosialisasi sebagai bagian dari persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.