Pengiriman Video Belajar dan Profesi Dukung Pendidikan di Daerah Pelosok
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kendala koneksi internet masih jadi penghalang dalam mengakses konten-konten edukatif yang dibutuhkan siswa dan guru di berbagai daerah. Padahal, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pemerataan kualitas pendidikan di era sekarang ini menjadi semakin penting.
Penggagas Semua Murid Semua Guru (SMSG) Najelaa Shihab di Jakarta, Selasa (4/12/2018), mengatakan, anak-anak di pelosok daerah Indonesia harus punya kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan berkualitas.
"Anak-anak di pelosok bukan hanya butuh konten pelajaran menarik yang berkualitas. Bahkan, untuk informasi beragam profesi pun sangat perlu. Sebab, mereka masih minim pengetahuan soal profesi yang semakin berkembang. Yang umum diketahui, jika tidak jadi guru, dokter, atau polisi," kata Najelaa.
Menurut Najelaa, keterbatasan yang dihadapi oleh masyarakat di pelosok ini bisa diatasi dengan kolaborasi. Sejak 2 Mei 2018 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, kolaborasi mendukung dunia pendidikan diluncurkan SMSG lewat gerakan #KirimBudi.
Gerakan ini berwujud pengiriman flashdisk Budi yang berisi ratusan video belajar sesuai dengan konteks lokal ke anak-anak di pelosok daerah Indonesia. Gerakan #KirimBudi mengkolaborasikan berbagai pemangku kepentingan yaitu publik, komunitas dan organisasi pendidikan, sekolah, korporasi dan media massa.
“Kami harap, konten dalam flashdisk ini akan menginspirasi anak-anak bahwa terdapat begitu banyak jenis profesi. Mereka dapat belajar dari profesi di berbagai lokasi dan mimpi mereka dapat diwujudkan,” kata Najelaa yang juga inisiator gerakan #KirimBudi.
Najelaa mengatakan, kegiatan pengiriman flashdisk ini juga merupakan respon terhadap tidak meratanya akses terhadap materi-materi pendidikan akibat kendala koneksi internet. Ada sekitar 48.000 sekolah tercatat belum terhubung dengan jaringan internet.
Wilita Putrinda dari Inibudi.org menjelaskan, Inibudi.org sejak 2013 membagikan video yang berisikan materi pembelajaran sesuai kurikulum serta berbagai profesi untuk para guru dan siswa di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
“Penyediaan konten pendidikan yang memudahkan membantu guru menyampaikan pembelajaran dengan mudah dan menarik bagi siswa masih terbatas untuk daerah 3T. Tidak bisa mengandalkan internet untuk dowload (mengunduh) materi. Lewat pembagian flashdisk yang berisi video pembelajaran dan profesi, kendala akses pada konten pendidikan yang sesuai kurikulum bisa diatasi,” ujar Wilita.
Dukungan pengiriman
Menurut Najelaa, pengiriman flashdisk Ini Budi didapatkan dari pengumpulan dana yang berasal dari donasi publik dan korporasi melalui platform crowdfunding serta 21 Fundraiser (campaigner) dari berbagai profesi seperti musisi, jurnalis, motivator, aktris, dan masyarakat umum, misalnya Andien Aisyah, Benazio Putra, Chiki Fawzi, Endah N Rhesa, Gritte Agatha, Kemal Palevi, Glen Fredly, Tatjana Saphira, Tulus, Tompi, dan Vidi Aldiano.
Namun, dukungan untuk #KirimBudi juga datang dari berbagai donatur dan organisasi, salah satunya adalah HIJUP yang merupakan Islamic fashion e-commerce pertama di dunia. HIJUP turut memberikan kontribusinya dalam memajukan pendidikan Indonesia melalui fesyen. Kolaborasi antara #SemuaMuridSemuaGuru dengan HIJUP menghasilkan koleksi exclusive scarf yang semua hasil keuntungan akan diberikan untuk Program #KirimBudi.
Chief of Merchandiser & Buyer Officer HIJUP, Hanna Faridl, mengatakan, HIJUP ingin selalu berkontribusi dalam kebaikan, salah satunya dengan program #KirimBudi. Kolaborasi diwujudkan melalui exclusive scarf yang didesain khusus untuk #SemuaMuridSemuaGuru.
"Dengan membeli #SemuaMuridSemuaGuru Scarf di hijup.com sama dengan menyumbangkan satu buah Flaskdisk Budi ke sekolah dasar di pelosok Indonesia," jelas Hanna.
Founder dan CEO HIJUP Diajeng Lestari berserta Pahlevi Auliya, Chief of Technology HIJUP dan Jenahara, desainer sekaligus tenan HIJUP, ikut membagikan cerita profesi mereka ke dalam Flaskdisk Budi. HIJUP juga mengadakan shopping charity untuk program #KirimBudi yang dapat dilakukan saat berbelanja di hijup.com.
Bantuan perangkat teknologi
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong terwujudnya layanan pendidikan yang bermutu, mudah diakses, dan terjangkau bagi semua. Untuk itu, Kemdikbud memberikan bantuan berupa perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada 70 sekolah di daerah 3T.
Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Muhadjir Effendy di Bali menyerahkan bantuan kepada 70 sekolah. Setiap sekolah mendapatkan 4 komputer jinjing (laptop), 1 LCD proyektor, 1 perangkat akses internet, dan 1 harddisk ekternal yang berisi konten-konten Rumah Belajar.
“Dengan perangkat TIK, harapannya daerah 3T dapat mengakses seluruh materi yang juga diakses oleh anak-anak di perkotaan sehingga sekolah-sekolah di daerah 3T tidak memiliki hambatan untuk belajar dengan materi-materi yang sama, sehingga kualitas pendidikan di daerah 3T dan perkotaan sama kualitasnya,” kata Muhadjir.