JAKARTA, KOMPAS—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menerima kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang Yoshimasa Hayashi, di Jakarta, Senin (27/8/2018). Dalam suasana pertemuan yang hangat, keduanya menyepakati untuk melanjutkan kerja sama pendidikan yang sudah terjalin lama dengan segera memperbarui nota kesepahaman yang berakhir tahun 2017.
Dalam pertemuan itu, Mendikbud didampingi jajaran Kemdikbud, antara lain Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi dan Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemdikbud Suharti, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid.
Pendidikan vokasi
Muhadjir mengatakan, kerja sama yang dilakukan termasuk pengiriman guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Indonesia untuk memelajari pendidikan karakter di sekolah-sekolah Jepang, penguatan pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), utamanya untuk bidang robotika, hingga pertukaran pelajar. Selain itu, Indonesia memberikan izin pendirian sekolah Jepang di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Ada sejumlah bidang keahlian vokasi yang kuat di Jepang. Salah satunya robotika, sampai ini Jepang merupakan salah satu yang terbaik. Kami berharap bisa mendapat dukungan tenaga ahli dari Jepang," kata Muhadjir.
Ada sejumlah bidang keahlian vokasi yang kuat di Jepang. Salah satunya robotika, sampai ini Jepang merupakan salah satu yang terbaik.
Kerja sama Indonesia -Jepang yang sudah berjalan dan akan dilanjutkan, salah satunya kerja sama dengan National Institute of Technology (KOSEN) di bidang SMK d Indonesia. Selain itu, ada pertukaran program pelajar yang melibatkan siswa dan guru SMA dan SMK disebut Program Sakura Science High School yang diadakan sejak sejak 2015. Tahun ini, 40 siswa Indonesia dan 8 guru dikirim ke Jepang.
Ada pula program duta remaja yang dimulai sejak 2002. Tahun ini ada 16 pelajar Jepang ke Indonesia dan sebaliknya, pelajar Indonesia ke Jepang. Indonesia juga mengirimkan pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) ke Jepang. Selain itu, Indonesia memberi beasiswa Darmasiswa utk mahasiswa Jepang. Tahun ini kuotanya diberikan untuk 25 mahasiswa.