JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menggandeng Malaysia untuk mengusulkan pantun sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO. Usulan bersama ini untuk memanfaatkan pengusulan siklus satu tahunan di tahun 2018.
Menurut Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly di Jakarta, Minggu (8/7/2018), Indonesia dan Malaysia memiliki cukup banyak kebudayaan yang sama. ”Tidak perlu khawatir akan diklaim sepihak karena usulan bersama-sama. Menurut aturan di UNESCO, jika ingin siklus satu tahun, pengusulannya oleh beberapa negara. Jika ingin dilakukan sendiri, siklusnya dua tahun,” tutur Nadjamuddin.
Pada 2019, Indonesia akan mengusulkan pencak silat. Pengusulan ke UNESCO terus diperjuangkan Indonesia. Sebab, untuk warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan Indonesia hingga 2017 sebanyak 594 buah. Adapun yang tercatat sebanyak 7.893 karya.
Nadjamuddin menambahkan, jika Indonesia hanya memanfaatkan pengusulan dua tahun sekali, banyak warisan budaya benda dan tak benda milik Indonesia yang tak terdaftar. ”Pada September nanti akan ditetapkan lagi 200 budaya tak benda Indonesia,” ujarnya.
Yang sudah diakui
Sampai saat ini daftar Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) yang telah jadi Warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan UNESCO mencakup sembilan buah. Daftarnya meliputi batik, praktik yang baik pembuatan batik, wayang, keris, angklung, tari saman, noken Papua, tiga genre tari Bali, dan seni pembuatan pinisi.
Adapun Warisan Budaya Benda Dunia (Tangible Cultural Heritage) baru empat buah. Daftarnya meliputi Borobudur, Prambanan, Evolusi Manusia Purba Sangiran, dan Sistem Lanskap Subak Jatiluwih, Badung, Bali.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dengan adanya UU Pemajuan Kebudayaan, pengembangan dan pelestarian budaya dalam berbagai aspek menjadi komitmen pemerintah pusat dan daerah. Kemdikbud menggagas adanya dana alokasi khusus kebudayaan yang dapat memperkuat daerah dalam memajukan kebudayaan.
Saat ini pula, Indonesia tengah menyelenggarakan Festival Panji Internasional yang diikuti tiga negara, yaitu Indonesia, Kamboja, dan Thailand. Rangkaian Festival Panji Internasional diselenggarakan di delapan kota, yaitu Denpasar, Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta, pada 28 Juni-13 Juli 2018. (ABK)