Sukseskan Program Prioritas, Kemdikbud Gelar Rembuk Nasional Pendidikan
Oleh
Ester Lince Napitupulu
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar pertemuan dengan pimpinan dinas pendidikan di seluruh Indonesia lewat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2018 yang dibuka di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Rembuk tahunan ini diharapkan menjadi kesempatan untuk saling bertukar pandangan dan menginspirasi satu sama lain dari cerita-cerita baik yang ada di daerah masing-masing.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, dalam pelaksanaan Rembuk Nadional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) dibahas sejumlah skala prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Perluasan akses pendidikan termasuk membangun dimulai dari pinggiran.
Pembahasan tersebut antara lain tentang perluasan akses pendidikan. ”Memperluas akses ini termasuk membangun dimulai dari pinggiran. Salah satu bentuknya adalah adanya keperpihakan pemerintah untuk peserta didik dan calon peserta didik untuk mendapatkan akses lebih luas,” tutur Mendikbud.
Menurut Muhadjir, perluasan akses pendidikan ini diwujudkan melalui Program Indonesia Pintar (PIP). ”Ini menjadi pernyataan simbolik dari negara bahwa negara peduli, negara berpihak kepada anak-anak peserta didik dari keluarga tidak mampu,” kata Muhadjir.
Perluasan akses ini, kata Mendikbud, termasuk membangun akses di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Membangun daerah dari pinggiran ini menjadi upaya pemerintah mengatasi persoalan-persoalan dari wilayah yang paling jauh dari pusat pengambilan keputusan.
Generasi muda
Mendikbud juga menggarisbawahi penyiapan generasi muda Indonesia agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
”Itu secara operasional diwujudkan dalam program revitalisasi SMK yang telah dipertegas oleh Presiden dengan turunnya Inpres Nomor 9 Tahun 2016, dengan semangat pentingnya kita menyiapkan generasi muda dengan keterampilan yang memadai dan sesuai dengan tuntunan zaman,” papar Mendikbud.
Pendidikan karakter harus diawali dari guru yang menjadi kunci pendidikan dan kita semua juga harus bersama-sama menyukseskan pendidikan karakter.
Kemudian, RNPK 2018 juga membahas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). ”Pendidikan karakter harus diawali dari guru yang menjadi kunci pendidikan dan kita semua juga harus bersama-sama menyukseskan pendidikan karakter,” ujar Mendikbud.
Mendikbud juga meminta agar permasalah guru dibahas. Ada masalah kekurangan guru, ada juga masalah pengaturan beban kerja guru.
Dalam pelaksanaan RNPK 2018 juga dilaksanakan pameran pendidikan dan kebudayaan. Peserta pameran berjumlah 52, terdiri dari anjungan pendidikan, vokasi otomotif, kemaritiman, kriya, agrobisnis dan agroteknologi, serta kecantikan dan tata busana.
Selain itu, juga terdapat anjungan teknologi pembelajaran, budaya, dan literasi, serta anjungan penelitian siswa.