Tujuh Terduga Penganiayaan Ditangkap Setelah Bentrokan di Karawang
Kepolisian masih menelusuri kelompok yang terlibat dalam kekerasan antar-organisasi kemasyarakatan di Karawang, Jawa Barat. Meskipun telah dianggap aman dan terkendali, warga diminta ikut jaga keadaan agar kondusif.
Oleh
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak tujuh terduga kasus penganiayaan dan provokator dalam bentrokan antar-organisasi kemasyarakatan di Karawang, Jawa Barat, ditangkap polisi. Kondisi Karawang diklaim telah kondusif setelah kejadian itu.
Bentrokan terjadi di Interchange Karawang Barat, Rabu (24/11/2021). Satu kendaraan rusak parah akibat diamuk massa berseragam corak biru. Sejumlah orang menggunakan benda tumpul merusak kendaraan yang memiliki stiker salah satu ormas. Akibatnya, tiga penumpang dalam mobil terluka. Seorang di antaranya meninggal.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Erdi Adrimulan Chaniago, di Bandung, Kamis (25/11/2021), memaparkan, pihaknya sudah menangkap tujuh pelaku penganiaya dan provokatornya pada Rabu malam. Bersama mereka, kata Erdi, ikut disita celurit hingga tongkat.
”Terduga pelaku sudah diamankan pada Rabu malam bersama dengan alat bukti yang ada di lapangan. Ada celurit, tongkat, dan benda lain. Untuk kelompok yang terlibat, kami masih dalami. Saat ini, Karawang sudah kondusif dan warga sudah bisa berkegiatan seperti biasa,” ujarnya.
Untuk meredam dampak susulan, lanjut Erdi, Polda Jabar mengerahkan empat kompi Brimob untuk membantu menjaga keamanan di Karawang. Satu kompi berjumlah lebih dari 100 personel.
”Kami all out. Dua kompi untuk pengamanan awal, lalu dua kompi lain memastikan keadaan kondusif di sana. Polres Karawang, TNI, dan seluruh instansi yang terkait ikut membantu pengamanan pasca-bentrokan,” ujarnya.
Erdi berharap warga Karawang tidak cemas karena petugas telah berjaga dan memastikan keamanan wilayah. Dia meminta masyarakat jangan terhasut setelah bentrokan yang bisa memicu masalah baru.
Terkait kasus ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar belum akan menetapkan sikap atau bahkan sanksi terkait kasus ini. Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jabar Raden Iip Hidajat hanya mengatakan, warga dan ormas diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi. Dia meminta semua pihak memercayakan kasus ini kepada aparat keamanan.
”Jangan ikut emosional. Kalau ada apa-apa, mari diskusikan,” ujarnya singkat.