PPKM Level 4 Diperpanjang, Sidoarjo Siapkan Tambahan Bansos 100.000 Paket
Sidoarjo siapkan tambahan bantuan sosial berupa bahan pokok sebanyak 100.000 paket, menyikapi masa perpanjangan PPKM level 4. Hal itu untuk memperkuat jaring pengaman sosial warga yang kesulitan beraktivitas ekonomi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyiapkan tambahan bantuan sosial berupa bahan pokok sebanyak 100.000 paket menyikapi masa perpanjangan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 4 hingga 9 Agutus mendatang. Kebijakan itu diambil untuk memperkuat jaring pengaman sosial masyarakat yang kesulitan beraktivitas ekonomi akibat pembatasan.
Pemkab Sidoarjo saat ini terus mendistribusikan bantuan sosial berupa paket bahan pokok berisi, antara lain, beras, gula pasir, dan minyak goreng, kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Pendistribusian bansos sembako itu dilakukan melalui pemerintah desa karena dinilai memiliki basis data yang kuat sehingga diharapkan tepat sasaran.
Pada Selasa (3/8/2021), misalnya, pendistribusian bansos sembako dilakukan di Desa Pagerwojo, Sidokerto, dan Siwalanpanji. Setiap desa yang berada di Kecamatan Buduran itu menerima 100-200 paket. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor membagikan bansos secara langsung untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.
Sementara para penerima bantuan tidak lain pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Bantuan bagi pasien isoman ini diserahkan kepada anggota keluarga yang merawat atau diletakkan di teras rumah. Dengan adanya bahan pokok, pasien bisa mencukupi kebutuhan utamanya sehingga tidak perlu keluar rumah.
Selain pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang isoman, bansos sembako juga diserahkan kepada masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi. Misalnya, masyarakat berpenghasilan rendah dan warga yang nyaris tak punya penghasilan karena kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Muhdlor mengatakan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat. Banyak warga yang penghasilannya turun drastis, bahkan tak bisa bekerja sehingga kondisi sosial keluarganya terancam terpuruk. Untuk meringankan beban masyarakat, pihaknya memberikan bansos berupa bahan pokok.
”Saat ini Pemkab Sidoarjo sudah mengalokasikan 100.000 paket bahan pokok. Bantuan sosial ini akan ditambah lagi 100.000 paket agar cakupan penerimanya bisa lebih diperluas,” ujar Muhdlor.
Dari 100.000 paket bahan pokok, 35.000 paket sudah didistribusikan ke tiap-tiap desa dengan sasaran pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah. Dengan jumlah desa dan kelurahan yang mencapai 355, setiap desa hanya menerima 100 paket bansos.
Jumlah 100 paket itu dirasa kurang karena jumlah warga yang menjalani isoman lebih banyak. Pemkab Sidoarjo pun menambah 35.000 paket. Adapun sisanya sebanyak 30.000 paket dibagikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang kondisi ekonominya semakin terpuruk akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Kepala Dinsos Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, rencana bansos tambahan sebanyak 100.000 paket bahan pokok tetap diperuntukkan bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 yang sedang isoman. Selain itu, kuota bantuan sosial untuk masyarakat yang ekonominya terpuruk akan diperbesar agar jangkauannya lebih luas.
”Syarat penerima bansos berupa bahan pokok ini, warga yang belum menerima bantuan sosial dalam bentuk apa pun dari pihak mana pun. Hal itu agar tidak terjadi tumpang tindih data penerima bansos,” kata Tirto Adi.
Sementara itu, Muhdlor menambahkan, Pemkab Sidoarjo akan menggandeng pihak swasta, seperti perusahaan, sebagai mitra dalam pemberian bansos. Perusahaan swasta itu bisa menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk membantu penanganan Covid-19 di bidang sosial dan ekonomi.
Syarat penerima bansos berupa bahan pokok ini, warga yang belum menerima bantuan sosial dalam bentuk apa pun dari pihak mana pun. Hal itu agar tidak terjadi tumpang tindih data penerima bansos. (Tirto Adi)
Beasiswa Anak Covid-19
Pemkab Sidoarjo juga berencana memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19. Tujuannya agar anak-anak terdampak ini tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan melanjutkan hingga ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Pendataan calon penerima beasiswa akan dilakukan oleh pemerintah desa. Kebijakan itu diambil setelah Bupati Sidoarjo Muhdlor setelah menerima laporan banyak anak yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19. Ada yang masih duduk di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Ada tiga jalur beasiswa, yakni jalur prestasi akademik, jalur bagi pelajar yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan jalur prestasi keagamaan. Setiap jalur beasiswa ditangani oleh instansi berbeda, misalnya siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu akan ditangani oleh dinsos. Sedangkan siswa berprestasi akademik ditangani dinas pemuda olahraga dan pariwisata. Adapun prestasi keagamaan ditangani oleh Bagian Kesra Pemkab Sidoarjo.